Baktora | MataMata.com
Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Koalisi Jurnalis Sulsel membawa poster saat melakukan aksi solidaritas untuk jurnalis di Gaza di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/11/2023) ANTARA FOTO/Arnas Padda/nz (ANTARA)

Matamata.com - Semua pihak termasuk Israel diharapkan patuh terhadap norma-norma hak asasi manusia internasional dan menjamin perlindungan terhadap para jurnalis. Hal itu diungkapkan Direktur Layanan Informasi PBB, Alessandra Vellucci, setelah seorang jurnalis media Andoulu mengalami serangan oleh pasukan Israel di Yerusalem, Jumat (15/12/2023).

Tak hanya serangan jurnalis Andoulu saja, serangan yang menewaskan salah satu jurnalis Al Jazeera, Samer Abudaqa di Jalur Gaza juga menjadi perhatian dunia saat ini.

Vellucci menekankan bahwa perlengkapan media, kantor, dan studio harus dihormati dan tidak boleh menjadi sasaran serangan atau tindakan balasan.

"Jadi tentu mereka [Israel] harus menghormati norma-norma HAM dalam masa seperti saat ini [perang]," terang dia Sabtu (16/12/2023).

Seperti diketahui, pasukan Israel melakukan serangan yang kejam terhadap jurnalis foto Anadolu, Mustafa Alkharouf, yang sedang bertugas di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.

Insiden ini berlangsung ketika sekelompok warga Palestina berkumpul di lingkungan Wadi al-Joz dekat Masjid Al-Aqsa untuk melakukan shalat Jumat, pada saat larangan shalat di Masjid Al-Aqsa oleh militer Israel memasuki pekan ke-10.

Anthony Bellanger, Ketua Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), turut mengutuk serangan yang dianggap brutal dan agresif terhadap Alkharouf. IFJ menyebut serangan itu sebagai mimpi buruk dan situasi bencana. Bellanger menyatakan bahwa sulit untuk memberikan komentar lebih lanjut selain dari mengutuk tindakan tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa setiap hari, warga sipil dan jurnalis menjadi "korban militer Israel," dengan setidaknya 64 jurnalis dan pekerja media di Gaza tewas sejak 7 Oktober.

Load More