Riki Chandra | MataMata.com
Seorang pria menggendong seorang anak yang tidak sadarkan diri di Gaza. [Dok.Antara]

Matamata.com - Pasukan Israel telah menangkap sekitar 4.695 warga Palestina di Tepi Barat sejak menyerang rakyat Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu. Hal itu dilaporkan oleh Palestinian Prisoners Society (PPS) dan Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan.

Lewat siaran pers yang dirilis Minggu waktu setempat, PPS memaparkan jumlah itu termasuk individu yang ditahan di rumahnya, pos pemeriksaan militer, menyerah karena tekanan dan yang disandera.

Pasukan Israel juga terus melakukan tindakan pelecehan, penyerangan brutal, interogasi dan mengancam tahanan beserta keluarganya.

Selain itu, ada laporan sabotase besar-besaran dan penghancuran rumah warga sipil Palestina serta penyitaan harta benda penduduk.

Di lain hal, Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengaku kesulitan merawat paling sedikit 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza karena Israel terus melancarkan serangan di kantong Palestina ini.

"Ada sekitar 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza dengan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari," kata UNRWA dalam pernyataan tertulisnya.

Badan PBB itu menyebutkan para dokter dan bidan sedang menempuh berbagai cara guna merawat perempuan hamil pasca-melahirkan dan berisiko tinggi di 7 pusat kesehatan UNRWA yang masih beroperasi.

Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memblokade dan melancarkan serangan darat sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Paling sedikit, 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 luka-luka akibat serangan Israel, sedangkan Israel kehilangan sekitar 1.200 nyawa akibat serangan Hamas.

Serangan Israel telah menghancurkan Gaza di mana sebagian dari total rumah-rumah di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.

Dua juta orang lain di daerah kantong padat penduduk itu mengungsi ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih. (Antara)

Load More