Baktora | MataMata.com
Seorang pria menggendong seorang anak yang tidak sadarkan diri di Gaza. [Dok.Antara]

Matamata.com - Perang Israel-Palestina yang terjadi di Jalur Gaza akhirnya membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menarik sementara para militernya. Hal ini menunjukkan rencana gencatan senjata antara dua kelompok tersebut akan dilakukan.

Melalu Juru Bicaranya, Ofid Gendelman mengatakan perlu adanya pemebentukan zona aman sementara sepanjang perbatasan Gaza-Israel untuk mencegah serangan dari pihak dua kelompok militer.

"Gaza harus diubah menjadi zona demiliterisasi, dan Israel harus memastikan bahwa jalur tersebut tidak akan menjadi basis untuk melancarkan serangan terhadap Israel," kata Ofir Gendelman, Rabu (27/12/2023)

Gendelman melanjutkan, harus ada mekanisme inspeksi di perbatasan Gaza-Mesir untuk menangani penyelundupan senjata.

Israel sendiri, kata Gendelman berjanji untuk bertanggungjawab atas keamanan jika gencatan sementara itu dilakukan di Jalur Gaza.

"Pada masa mendatang, Israel akan tetap bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza," kata Gendelman.

Belum ada tanggapan dari Palestina terhadap niat Israel yang akan men-demiliterisasi Jalur Gaza. Hal itu juga sebagai peringatan untuk Hamas Palestina untuk menarik diri dari lokasi perang sementara.

Kendati demikian, Hamas diprediksi tidak akan semudah itu untuk menerima gencatan senjata yang ditawarkan Netanyahu.

Load More