Riki Chandra | MataMata.com
Sandiaga Uno. [Dok.Suara.com]

Matamata.com - Menteri Parekraf RI, Sandiaga Uno, merespon curhatan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan yang menyebut dirinya ditinggalkan wakil saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 lalu.

Saat itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah Sandiaga Uno yang kini menjabat Ketua Bappilu PPP. Ia mundur untuk kemudian maju menjadi Cawapres-nya Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sandiaga meminta Anies Baswedan untuk tidak mengungkit cerita lama. Dia tak ingin mengungkit cerita lama yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Saya tidak ingin membuka lagi lembaran lama, masa lalu, sekarang kita fokusnya ke depan. Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga fokusnya tidak melihat ke belakang, karena yang belakang, lembaran belakang, biarlah menjadi kenangan kenangan indah," katanya, dikutip dari sejumlah sumber pemberitaan media online, Rabu (27/12/2023).

Sandi mengatakan, dia pernah berjuang bersama Anies di Pilgub DKI 2017. Selain itu, juga pernah berjuang bersama Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Kekinian, Sandi berjuang bersama Ganjar-Mahfud MD untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Jangan kita membuka lembaran lama, mudah-mudahan lembaran lama itu indah, namun kalau diungkit-ungkit nanti bisa menimbulkan perpecahan polemik dan sebagainya jadi saya tidak ingin memperpanjang polemik," katanya.

Sandiaga mengatakan, saat menjadi Wakil Gubernur DKI, dirinya mendapatkan tugas dari Ketua Umumnya saat itu, Prabowo Subianto untuk maju sebagai Cawapres di 2019.

"Semuanya sudah dibahas, itu juga merupakan keputusan yang saat itu saya ambil dengan penuh pertimbangan dan berat hati dan itu adalah tugas dari Pak Prabowo, saat itu saya sebagai kader partai, saat itu harus mengikuti proses di dalam kontestasi demokrasi di 2019," ujar Sandiaga

Load More