Baktora | MataMata.com
Tangkapan layar koran New York Times yang membahas tumbuhnya dinasti politik di periode presiden Jokowi yang akan berakhir. (Twitter/@ekokuntadhi1)

Tidak hanya itu, nuansa dinasti politik yang dibahas New York Times juga mengungkit nama Bobby Nasution yang berhasil menjadi Wali Kota Medan. Bahkan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga mulus menjadi politikus hingga terpilih menjadi Ketum PSI, yang baru dua hari menjadi kader partai berlambang Bunga Mawar ini.

Dinasti politik yang dinilai New York Times terjadi di Indonesia merupakan layaknya drama Korea.

"Akhir-akhir ini kita ditunjukkan begitu banyak drama Korea, begitu banyak opera sabun," tulisnya.

Namun hal itu bukan lagi sebatas Drama, dalam kutipannya yang menukil salah satu Dosen di Universitas Indonesia, Titi Anggraini menyebutkan bahwa dinasti politik ini sudah direncanakan secara matang.

Perdebatan pun muncul ketika Gibran maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. Padahal pada Juli 2023 lalu, Wali Kota Solo ini menyebutkan bahwa ia masih sangat baru terjun di politik.

"Masih banyak yang harus saya pelajari. Menjadi kepala daerah menuju wakil presiden itu terlalu besar lompatannya," sebut Gibran diwawancarai salah satu televisi nasional.

New York Times bahkan mewawancarai pandangan masyarakat terhadap keputusan Gibran yang akhirnya maju sebagai cawapres. Media tersebut mengklaim dari 550 ribu pemilih di Solo tidak setuju jika Gibran maju sebagai cawapres.

Gibran masih belum banyak pengalaman dan dewasa. Pasalnya yang nantinya ia pimpin adalah negara, bukan sebatas kota seperti di Solo.

Load More