Matamata.com - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memiliki kelemahan yang bisa membuatnya mati langkah ketika debat cawapres kedua yang dihelat Minggu (21/1/2024) mendatang.
Tak dipungkiri, Gibran sendiri cukup mendominasi di debat pertamanya. Bahkan pertanyaan yang ia lontarkan kepada Muhaimin Iskandar menjadi senjata yang cukup membingungkan Ketum PKB itu.
Kendati begitu, penggunaan singkatan saat ini sudah dilarang untuk diungkapkan saat debat capres-cawapres. Meski begitu Gibran bukan tanpa celah, pada debat kedua ini ada beberapa materi yang akan membuatnya kesulitan.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Pakar TKN, Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Menurutnya Gibran perlu mendapat pendampingan terhadap materi terkait reforma agraria serta masyarakat desa dan adat.
"Beberapa tema baru seperti desa, nah Mas Gibran kan pengalamannya di kota. Jadi soal reforma agraria dan masyarakat adat memang bukan di wilayah kota. Itu kami intensifkan soal pendampingannya," kata Budiman dikutip, Kamis (18/1/2024).
Hal ini tentu menjadi kelemahan Wali Kota Solo itu ketika debat keempat nanti. Kandidat lawan pun memiliki kesempatan untuk menjungkalkan saat sesi tanya jawab.
Seperti diketahui, dalam debat cawapres nanti KPU RI memberikan materi pembahasan di antaranya, SDA, masyarakat adat serta desa, lingkungan hidup, energi dan agraria.
Budiman Sudjatmiko mengatakan untuk materi lain seperti energi, lingkungan hidup, Gibran cukup menguasai.
"Yang berkaitan dengan equality, Mas Gibran sudah banyak pengalaman. Kalau soal energi terbarukan juga punya pengalamannya. Itu juga dipreaktikkan di Kota Surakarta," ujar Budiman.
Kendati memeberi pendampingan, Dewan Pakar Tim Pemenangan menyerahkan seluruh performa kepada cawapres yang akan berdebat. Sehingga semua tergantung bagaimana retorika dan kemampuan cawapres atau capres dalam menjawab pertanyaan.
Seperti diketahui, debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 akan digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat kali ini akan mengangkat tema terkait SDA, masyarakat adat, lingkungan hidup, energi, dan agraria.
Berita Terkait
-
Setahun Berjalan, Gibran Minta Program "Lapor Mas Wapres" Jadi Bahan Kebijakan Pemerintah
-
Indonesia Tegaskan Penguatan Hak Masyarakat Adat di Forum COP30
-
Pemerintah Matangkan Rencana Pembagian Tanah untuk Petani Miskin
-
Menko Muhaimin Imbau Warga Tak Tergiur Tawaran Kerja Ilegal ke Kamboja
-
Wapres Gibran Dorong Sinergi Lintas Sektor Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
Terpopuler
-
Rhoma Irama Duet dengan JKT 48 di Puncak Perayaan HUT ke-31 Indosiar: Musik Itu Universal
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Bukan Sekadar Viral, IMPACT Ajak Kreator Indonesia Bangun Warisan Bisnis Berkelanjutan
Terkini
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Pemerintah Atur Pemanfaatan Kayu Banjir di Sumatera untuk Percepat Rehabilitasi
-
Seskab Teddy: Media Berperan Jaga Optimisme Pemulihan Bencana