Matamata.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyebut pemerintah tengah mematangkan rencana pembagian tanah bagi petani yang masuk dalam kategori sangat miskin (desil 1) dan kategori miskin serta rentan (desil 2).
Rencana tersebut dibahas Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran menteri dalam rapat terbatas mengenai program pemberdayaan masyarakat dan strategi penanggulangan kemiskinan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Alat produksi untuk rakyat akan terus diwujudkan, termasuk upaya penyediaan tanah bagi petani desil 1–2. Untuk desil 1, kami dorong terbangunnya kepemilikan alat produksi melalui pembagian tanah dengan teknis yang segera dimatangkan,” kata Muhaimin usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana, Jakarta, Selasa (4/11) malam.
Pembahasan mengenai penyediaan tanah bagi petani desil 1 dan 2 menjadi salah satu isu yang mendapat perhatian Presiden Prabowo dalam rapat tersebut.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan, rencana pembagian tanah itu bertujuan memperkuat kemandirian petani.
“Pemerintah akan terus berupaya mewujudkan penguatan kemandirian petani melalui kepemilikan alat dan lahan produksi,” ujar Teddy.
Dalam rapat yang sama, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya optimalisasi fasilitas pemerintah untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kepala negara juga menginstruksikan pembatasan impor barang bekas, terutama pakaian, karena dinilai merugikan masyarakat.
Selain itu, Presiden turut membahas pemberian beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA dan SMK yang ingin bekerja ke luar negeri, percepatan digitalisasi UMKM, serta peningkatan daya saing pelaku usaha melalui kemudahan akses perizinan dan sertifikasi.
Rapat terbatas tersebut dihadiri sejumlah menteri, antara lain Menko PM Muhaimin Iskandar, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Mensos Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Turut hadir Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Seskab Teddy Indra Wijaya. (ANtara)
Berita Terkait
-
Menko Muhaimin Imbau Warga Tak Tergiur Tawaran Kerja Ilegal ke Kamboja
-
Prabowo Minta Muhaimin Cek dan Perbaiki Bangunan Pesantren Pasca Insiden di Sidoarjo
-
Muhaimin: Anak Muda Enggan Jadi Petani, Lebih Pilih Jadi ASN
-
Muhaimin Pastikan Siswa Sekolah Rakyat Berasal dari Keluarga Miskin dan Sudah Sesuai Kriteria
-
Sekolah Rakyat Bebas Biaya, Strategi Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan
Terpopuler
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
Terkini
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025