Korea Selatan Resmi Beli Hak Remake Film 'Agak Laen', Ini Alasan dan Klarifikasi dari Ernest Prakasa

Matamata.com - Kabar menggembirakan datang dari dunia perfilman Indonesia. Film komedi sukses "Agak Laen" kini resmi akan dibuat ulang oleh rumah produksi Korea Selatan, setelah negeri ginseng tersebut membeli hak remake karya anak bangsa itu.

Keputusan Korea Selatan mengadopsi film yang sempat mencetak rekor penonton di Indonesia ini langsung menjadi perbincangan seru di dunia maya dan komunitas sinema Asia.

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh pemberitaan bahwa rumah produksi terkemuka di Korea Selatan membeli hak untuk memproduksi ulang "Agak Laen".

Baca Juga:
Tom Cruise Kembali Beraksi: Aksi Nekat di Mission: Impossible The Final Reckoning Bikin Penonton Melongo

Menurut penjelasan CNN Indonesia, alasan utama Korea Selatan kepincut dengan film ini adalah cerita unik, segar, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

“Cerita yang diangkat film ‘Agak Laen’ dirasa memiliki kedekatan sosial serta komedi yang universal, sehingga dipercaya mampu diterima penonton Korea,” tulis CNN Indonesia mengutip sumber terkait.

Produser film tersebut melihat adanya potensi besar dari adaptasi lokalitas kisah ke budaya Korea, sehingga keunikan humor yang dihadirkan tetap bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Selain itu, faktor lain yang membuat pihak Korea Selatan tertarik adalah keberhasilan "Agak Laen" sebagai film terlaris di Indonesia pada 2024. Mereka menilai pencapaian tersebut membuktikan bahwa naskah dan penceritaannya berkualitas serta relevan dengan beragam masyarakat.

“Popularitas dan sambutan luar biasa dari penonton Indonesia membuat kami yakin film ini akan berhasil juga di Korea,” ujar pihak rumah produksi Korea Selatan sebagaimana dikutip oleh CNN Indonesia.

Namun, kabar mengenai remake ini sempat memunculkan kebingungan di kalangan warganet lantaran tersiar isu bahwa proses pembelian hak belum benar-benar rampung.

Menanggapi hal itu, Ernest Prakasa sebagai salah satu produser sekaligus kreator film, segera meluruskan fakta dalam pernyataan resmi yang dimuat Tempo.

“Kami ingin menegaskan bahwa benar, hak remake sudah dibeli secara resmi oleh produser dari Korea Selatan. Ini bukan rumor atau sekadar wacana, namun sudah terjadi dan sedang dalam tahap pengembangan produksi,” kata Ernest.

Ernest juga menambahkan, proses transaksi hak cipta tersebut telah mengikuti prosedur yang berlaku di industri perfilman internasional. Ia menegaskan, tidak ada penipuan atau berita palsu terkait kerjasama ini.

“Semua prosesnya legal dan sudah berjalan dengan semestinya. Saat ini pihak Korea sedang melakukan penyesuaian naskah agar bisa sesuai dengan budaya mereka, namun tetap mempertahankan esensi cerita aslinya,” ujar Ernest dalam wawancara eksklusif bersama Tempo.

Keberhasilan "Agak Laen" diadaptasi oleh Korea Selatan diapresiasi banyak pihak, sebab jarang sekali film Indonesia yang berhasil menembus pasar global dengan di-remake oleh negara industri hiburan besar.

Banyak netizen yang turut bangga, seperti komentar yang viral di media sosial: “Luar biasa, semoga film aslinya tetap dikenang dan versi Korea bisa mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.”

Ernest Prakasa juga menekankan bahwa remake ini merupakan langkah penting untuk memperkenalkan karya anak bangsa ke dunia global. Ia berharap capaian ini dapat memotivasi sineas Indonesia lain untuk terus berkarya dan berkualitas.

“Kesempatan ini tak hanya membanggakan kami sebagai tim kreator, tapi juga menjadi momentum bahwa film Indonesia bisa dihargai dan diakui dunia,” pungkas Ernest.

Dengan demikian, keputusan Korea Selatan membeli hak remake "Agak Laen" menjadi sejarah baru dan kebanggaan tersendiri bagi industri film Tanah Air.

Resminya hak remake ini juga dikonfirmasi langsung pihak produser, memastikan publik bahwa film komedi Indonesia ini benar-benar akan segera dihadirkan ke layar kaca Negeri Ginseng.

Alasan utama yang melatarbelakangi keputusan tersebut adalah kualitas cerita, potensi penerimaan pasar Korea, serta kekuatan universal pesan komedi yang tertuang dalam "Agak Laen".