Matamata.com - Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, mengungkapkan rasa kecewa dan penyesalannya setelah PSSI resmi mengakhiri kontraknya sebagai pelatih tim nasional Indonesia melalui mekanisme mutual termination, Kamis (16/10).
Kluivert yang dikontrak selama dua tahun sejak Januari harus mengakhiri masa jabatannya lebih cepat setelah gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Meskipun saya sangat kecewa dan menyesal karena tidak lolos ke Piala Dunia, saya akan selalu bangga dengan apa yang telah kita bangun bersama,” ujar Kluivert melalui unggahan di akun Instagram resminya.
Pelatih berusia 49 tahun itu telah menukangi skuad Garuda selama sembilan bulan. Dalam periode tersebut, Indonesia mencatatkan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan dari delapan pertandingan. Berdasarkan data Transfermarkt, rata-rata poin yang diraih Indonesia di bawah asuhan Kluivert adalah 1,25 per pertandingan.
Dua kekalahan terakhir dialami Indonesia pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup B, saat tim Garuda tumbang 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak. Hasil tersebut membuat Indonesia berada di posisi juru kunci grup.
Meski gagal memenuhi target, Kluivert tetap menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama menangani timnas Indonesia.
“Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, para pemain, staf saya, dan Bapak Erick Thohir atas perjalanan yang tak terlupakan ini. Terima kasih,” ucapnya.
Selain Kluivert, penghentian kontrak juga berlaku untuk seluruh staf kepelatihan asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih, Gerald Vanenburg di timnas U-23, serta Frank van Kempen di timnas U-20.
PSSI melalui pernyataan resminya menyebutkan bahwa keputusan penghentian kerja sama ini disepakati oleh kedua belah pihak dengan mempertimbangkan dinamika internal serta arah strategis pembinaan tim nasional ke depan.
“Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, tim kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20,” tulis laman resmi PSSI. (Antara)
Berita Terkait
-
Erick Thohir Terima Masukan dari Ultras Garuda: PSSI Siap Bangun Sepak Bola Lewat Dialog dengan Suporter
-
Istana Dukung Pemecatan Kluivert, Dorong PSSI Segera Cari Pelatih Baru
-
Gagal ke Piala Dunia 2026, PSSI Akhiri Kerja Sama dengan Patrick Kluivert dan Staf Kepelatihan Asal Belanda
-
Erick Thohir Lepas Timnas U-17 ke Piala Dunia 2025: Bawa Pesan Prabowo, Tunjukkan Jati Diri Bangsa di Dunia
-
Kluivert Doakan Verdonk Pulih Tepat Waktu untuk Laga Penentuan Kontra Irak
Terpopuler
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
RCTI Didukung Kemenparekraf dan Langit Musik, Hadirkan 'IMA 2025'
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
Terkini
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
-
Presiden Prabowo Minta Mensesneg Periksa Penyerapan Dana Transfer ke Daerah Jelang Akhir Tahun