Matamata.com - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dilaporkan kehabisan stok BBM pada Sabtu akibat aksi borong dan dugaan penimbunan oleh masyarakat.
“Kami berharap dari pihak terkait agar segera melakukan pembatasan pembelian BBM, baik itu jenis Pertalite maupun BBM non-subsidi agar kemacetan di jalan raya dan antrean BBM dapat segera berakhir,” ujar Deni Setiawan, warga Meulaboh, kepada ANTARA.
Menurut dia, antrean panjang yang terjadi di sejumlah SPBU telah mengganggu kelancaran lalu lintas karena menimbulkan kemacetan di jalan raya. Ia meminta Pertamina, pemerintah daerah, serta aparat keamanan hadir langsung di SPBU untuk mengurai antrean dan memastikan distribusi BBM tetap berjalan tertib.
Selain itu, Deni menilai perlu adanya penindakan terhadap pedagang eceran yang menjual bahan bakar dengan harga tidak wajar. “Berikan tindakan edukasi yang tegas kepada mereka,” tambahnya.
Ia juga menyoroti munculnya kepanikan masyarakat karena kurangnya informasi resmi pemerintah, diperparah oleh gangguan jaringan internet. “Kepanikan ini terjadi karena ada komunikasi pemerintah yang tidak sampai ke masyarakat akibat terganggunya jaringan media sosial, sehingga kepanikan masyarakat nggak bisa dibendung,” ujarnya.
Deni meyakini ketersediaan BBM sebenarnya masih mencukupi apabila masyarakat tidak melakukan pembelian berlebih akibat kepanikan.
Sementara itu, Pertamina memastikan stok BBM di Aceh masih aman dan distribusi tetap berjalan mengikuti kondisi di lapangan. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan penyesuaian pola distribusi.
“Tim suplai kami terus menyesuaikan rute dan waktu pengiriman mengikuti kondisi lapangan. Kami mengajak masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar layanan di SPBU,” katanya.
Komite BPH Migas, Fathul Nugroho juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak membeli BBM secara berlebihan. Ia menegaskan konsumsi yang wajar akan membantu percepatan stabilisasi distribusi di tengah situasi darurat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan pelayanan BBM di Aceh,” ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Mulai 1 Desember, Harga Pertamax Naik ke Rp12.750 per Liter
-
ESDM Kerahkan Upaya Cepat Pulihkan Listrik dan BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar Pasca Banjir
-
ESDM Perketat Pengawasan Stok BBM Jelang Natal dan Lebaran yang Berdekatan
-
Bahlil Turunkan Tim Lemigas Verifikasi Laporan Pertalite Penyebab Motor Brebet di Jatim
Terpopuler
-
Survei: Mayoritas Remaja Indonesia Mager, Kemenkes Ingatkan Krisis Aktivitas Fisik
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia
-
Swaradwipa: Suara yang Menolak Punah, Dokumenter Titi Radjo Padmaja Debut di JAFF 20
-
Prabowo Hapus Utang KUR Petani Aceh Terdampak Banjir dan Longsor
-
Prabowo Tinjau Lagi Lokasi Banjir Aceh, Pastikan Respons Pemerintah Berjalan Cepat
Terkini
-
Survei: Mayoritas Remaja Indonesia Mager, Kemenkes Ingatkan Krisis Aktivitas Fisik
-
Prabowo Hapus Utang KUR Petani Aceh Terdampak Banjir dan Longsor
-
Prabowo Tinjau Lagi Lokasi Banjir Aceh, Pastikan Respons Pemerintah Berjalan Cepat
-
Gus Yahya Siap Islah, Tegaskan Pentingnya Menjaga Tata Organisasi NU
-
Kemenhut Tegas Hentikan Perambahan, 7.755 Ha Hutan Seblat Berhasil Direstorasi