Matamata.com - Najwa Shihab kembali buka suara usai acaranya, Mata Najwa, mengejutkan karena dirinya mewawancarai bangku kosong yang seolah-olah itu adalah Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto. Hal ini dilakukan Tim Mata Najwa karena Tewaran tak kunjung menerima undangan untuk tampil di acara tersebut dengan tujuan bisa menjelaskan ke publik soal penanganan pandemi Covid-19.
Putri Quraish Shihab ini menjelaskan konsep mewawancarai bangku kosong dalam acaranya yang hampir jarang dilakukan televisi lain. Di situ, Najwa sekaligus menekankan kalau apa yang dilakukannya itu sangat berbeda dengan format wawancara imajiner.
"Di Indonesia, treatment menghadirkan bangku kosong ini mungkin baru sehingga terasa mengejutkan. Namun, sejujurnya, ini bukan ide yang baru-baru amat. Di negara dgn tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa.
Penjelasan Najwa Shihab pertama, dirinya sebenarnya tidak sedang melakukan wawancara. Ia hanya mengajukan beberapa pertanyaan yang itu bisa dijawab Menkes Terawan kapan pun dan di mana pun. Apalagi sekarang banyak medium untuk bisa bertanya maupun menjawab tanpa harus tatap muka.
Baru kemudian, Najwa menjelaskan pertanyaan yang muncul di acaranya bukanlah pertanyaan imajiner. "Pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban-jawaban fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan," bebernya.
Bukan tanpa persiapan atau hanya sekadar demi tayangan, Najwa menyiapkan bangku kosong di acaranya sudah dipikirkan matang-matang. Bahkan ia menyinggung soal resiko dirinya dan tim ditudung melakukan persekusi atau bullying kepada Menkes Terawan. Sekali lagi Najwa menyakini, apa yang dilakukannya bukan untuk tujuan itu, apalagi aspek pihak yang lemah dalam konsep persekusi tak dimiliki Menkes Terawan sebagai pejabat publik.
"Saya berkeyakinan, elite pejabat, apalagi eksekutif tertinggi setelah presiden, bukanlah pihak yang less power -- aspek penting yang menjadi prasyarat sebuah tindakan bisa disebut persekusi atau bullying. Sulit menganggap pejabat elite adalah pihak yang lemah," jelas Najwa Shihab di postingan, Selasa (29/9/2020).
"Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman. Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini," lanjutnya. Alasan itu yang membuat Najwa dan tim menganggap Menkes Terawan penting untuk muncul ke publik untuk menjelaskan masalah pandemi covid-19.
Berita Terkait
-
Sambut Bulan Puasa, Indosiar Siap Suguhkan Program Spesial Ramadan 2024
-
Najwa Shihab Jadi Bahan Lelucon Bernada Pelecehan Seksual di Acara Desak Anies, Komika Felix Seda Dikecam
-
Gibran Rakabuming Akhirnya Buka Suara soal Tudingan Ijazah Palsu: Kalau Nggak Percaya Silahkan ke Sekolah Saya
-
Blak-blakan Ngaku Muak Liat Penjajahan, Najwa Shihab Ikut Aksi Bela Palestina Di Monas Hingga Bagikan Semangka
-
Ganjar Pranowo Kepleset Rendahkan Profesi MC, Irfan Hakim Geram: Saya Bangga Sebagai MC
Terpopuler
-
Resmi Bercerai, Terkuak Ucapan Sadis Teuku Ryan ke Ria Ricis: Eksploitasi Anak, Sombong, Istri Durhaka!
-
Tanggapan Ruben Onsu Soal Perpisahannya dengan Sarwendah
-
Sempat Cuek tapi Mendadak Baik usai Diberi Ria Ricis Duit Rp500 Juta, Teuku Ryan Dihujat: The Real Mokondo!
-
Dicap MUI Tak Sah Nikah Beda Agama dengan Mahalini, Rizky Febian: Baiknya Baca Resep Sebelum Masak!
-
Terkuak! Selain Jarang Dicolek, Pemicu Ria Ricis Gugat Cerai Teuku Ryan Gegara Ribut Takjil dengan Ibu Mertua
Terkini
-
Hilang Pasca Isu Doyan Suami Orang, di Mana Soraya Rasyid Kini?
-
Masayu Anastasia Pangling Dengan Dirinya Sendiri di Film Paku Tanah Jawa: Masa Sih Ini Gue?
-
LIVE: Rilis Kasus Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Polres Metro Jakbar
-
Sama-sama Muslim, Ivan Gunawan Bangun Masjid, Krisdayanti Renovasi Gereja
-
Foto Ini Buktikan Syahrini Lagi Hamil Besar