Madinah | MataMata.com
Annisa Bahar bersama adik, Dewinta Bahar. (Wahyu Tri Laksono/MataMata.com)

Matamata.com - Penyanyi dangdut Anisa Bahar unggah video singkat terkait keterangan seorang lelaki yang mengaku dokter terkait virus corona covid-19 yang makin merajalela di Indonesia. Dalam video tersebut lelaki berpeci ini. Di video tersebut, si lelaki mengatakan tidak ada obat covid-19. Menurut dia, covid merupakan virus berbasis RNA yang merusak pernapasan. Untuk menagkalnya yaitu dengan menguatkan imun dalam tubuh.

"...Saya dokter. Dokter dulu bersuara ini. Nggak ada obat covid. Vaksin itu mencegah untuk membuat antibodi kita kuat. kalau kalian ingin melawan covid perkuat antibodi kalian. Lah gimana antibodi bisa kuat kalo warga aja nggak bisa makan," kata si lelaki berpeci.

Anisa Bahar tolak PSBB. [Instagram]

Melalui caption, Anisa Bahar mendukung pernyataan lelaki berpeci yang mengaku dokter tersebut.

"Info bagus. Terima kasih pak dokter infonya percuma pake masker jaga jarak cuci tangan sering2 tapi perut pada kelaparan akhirnya anti bodynya hilang atau lemah itu yang diserang penyakit nah bagaimana mau naikin imun kalo pada kelaparan akhirnya virus masuk dan susah di cegah atau sembuh jadi pada matilah. Itu yang kalian inginkan bukan??? bikin rakyat sengsara dan mati di serang Virus," tulis Anisa Bahar di caption video.

Seperti diketahui, Bersama Srikandi Pekat Indonesia Bersatu (IB), Anisa Bahar bersama adiknya, Dewinta Bahar ikutan mendemo Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (5/10/2020). Mereka menolak soal peraturan hiburan malam.

Anisa Bahar. (Instagram/@anisabaharreal)

Pantauan Matamata.com, massa aksi datang sekitar pukul 13.30 WIB. Tidak hanya Anisa Bahar dan Dewinta Bahar, demo ini juga dihadiri oleh pengelola atau pekerja hiburan malam.

Anissa Bahar dan Dewita sempat membentangkan spanduk merah dan dengan menggunakan pengeras suara, massa melalukan orasi meminta agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibatalkan.

PSBB yang sudah diterapkan selama tujuh bulan dianggap sudah menyulitkan para pekerja hiburan malam. Banyak yang dirumahkan, PHK, hingga menutup usahanya karena larangan membuka usaha.

Load More