Yohanes Endra Ismail | MataMata.com
Arie Kriting. (MataMata.com/Evi Ariska)

Matamata.com - Arie Kriting mengecam keras tindakan oknum aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang dikabarkan menginjak kepala warga di Merauke, Papua, yang disebut menyandang disabilitas. Kecaman komika dan aktor tersebut disampaikan di Instagram.

Arie Kriting mengunggah fotonya sedang menutup mata, mulut, dan telinga.

Unggahan Arie Kriting [Instagram]

"Harus ada perubahan. Kejadian terus berulang, lingkaran kekerasan tidak pernah usai. Hari ini menjadi korban, besok menjadi pelaku. Hukuman dijatuhkan tetapi luka tidak pernah benar-benar sembuh," tulis Arie dikutip Rabu (28/7/2021).

Baca Juga:
Positif Corona, Arie Kriting Sarkas: Akhirnya Kebagian Endorse Covid

"Lalu timbul saling curiga, hadir perasaan saling tidak suka. Sementara kita diminta tidak memperkeruh suasana, keadaan tidak pernah menjadi jernih. Maka harus ada perubahan besar, agar cinta tumbuh di hati semuanya," sambungnya.

Suami Indah Permatasari mengingatkan rakyat bukan lawan, melainkan kawan aparat.

Arie Kriting [Suara.com/Evi Ariska]

"Prajurit bukan bahaya untuk rakyat, prajurit itu pelindung rakyat. Tapi kita tidak akan pernah sampai kepada harmoni, jika terus saja ada saling curiga. Hukuman silakan dijatuhkan, tapi rasa cinta tolong diajarkan. Agar cerita yang sama tidak terus berulang. Hormat," ungkap Arie.

Baca Juga:
8 Tahun Jadi Komika, Arie Kriting Kini Jual Pisang Goreng, Begini Nasibnya

Unggahan Arie Kriting memantik komentar warganet, termasuk rekan artis.

"Diucapkan dengan tepat!! Rasa cinta tolong diajarkan," komentar musisi Barry Likumahuwa.

"Luka tetap membekas karena ulang kali disakiti," sambung akun @henry_erick 14.

Baca Juga:
Arie Kriting Tegaskan Tak Ada Masalah dengan Nagita Soal Ikon PON XX

Indah Permatasari dan Arie Kriting (Instagram/@arie_kriting)

Malah ada yang menyarankan agar Arie Kriting maju pada Pileg mendatang. Tujuannya, agar suaranya didengar dan membawa perubahan yang diinginkan.

"Kata-kata mu keren sekali. Sayang pemerintah nggak bakal sekeren pendapatmu. Sepertinya 2024 kamu harus nyaleg. Dan kalau berhasil usulin tuh ke DPR bahwa semua jajaran pemerintah harus cek THT sebulan sekali," tulis akun @ramu_buwono.

Warganet lainnya memastikan kasus tersebut sudah diproses dengan menghukum dua pelaku oknum TNI AU.

"Pelaku sudah diproses hukum. Jangan digiring lagi ke isu lain," komentar akun @hadifianwidjaja.

Sebelumnya sebuah video seorang lelaki diamankan hingga diinjak kepalanya oleh oknum anggota TNI AU di Merauke, Papua, viral di media sosial (medsos).

TNI AU menjelaskan lelaki tersebut diamankan lantaran sempat ribut di salah satu warung makan di Merauke pada Senin (27/7/2021).

Load More