Nur Khotimah | MataMata.com
Gilang Widya Pramana alias Gilang Juragan 99. (MataMata.com/Adiyoga Priyambodo)

Matamata.com - Keputusan besar diambil oleh Gilang Widya Pramana alias Gilang Juragan 99. Imbas dari tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99 mundur dari jabatannya sebagai Presiden Arema FC.

Pengumuman Gilang Juragan 99 mundur dari Arema FC disampaikan suami Shandy Purnamasari itu melalui akun Instagram pribadinya. Pengusaha berjuluk Crazy Rich Malang itu seolah pamit via unggahan tersebut.

Unggahan Gilang Juragan 99 [Instagram/@juragan_99]

"Hampir 1,5 tahun bersama. aya sudah berusaha yang terbaik, tapi akhir cerita berkata lain. Mungkin Arema memerlukan sosok yang lebih baik," tulis Gilang Juragan 99 di Instagram.

Baca Juga:
'Kita Udah Sempat Mau Cerai', Nisya Ahmad Curhat Rumah Tangganya Nyaris Kandas

Lantaran merasa gagal di sepak bola, Gilang Juragan 99 mengaku ingin fokus di bidang lain yang selama ini ia kerjakan.

"Saya rehat dulu, fokus ke keluarga dan kegiatan lain di luar sepak bola," tutur Gilang Juragan 99.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Namun yang pasti, Gilang Juragan 99 akan tetap bertanggung jawab untuk mendampingi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Ia juga bakal terus mendukung kemajuan klub Arema FC meski tak lagi menjabat sebagai presiden klub.

Baca Juga:
Sinopsis Film Life is Beautiful, Saat Bertemu Cinta Pertama Jadi Keinginan Terakhir

"Saya tetap mendukung keluarga korban dari tragedi yang tidak kita inginkan," lanjutnya.

Sebagai pengingat, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Baca Juga:
Dara Arafah Curhat Pengalaman Pakai Hijab, Hidung Bekas Oplas Jadi Gunjingan

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.

Baca Juga:
Detik-detik Geni Faruk dan Adik Atta Halilintar Ngerumpi Viral: Mulutnya Pedes Banget

Buntut insiden di Kanjuruhan saat itu, ratusan Aremania dinyatakan meninggal dunia. Sedang dari pihak kepolisian, dua anggota yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan ikut menjadi korban. (Adiyoga Priyambodo)

Load More