Pete Davidson dan Ariana Grande

Matamata.com - Tidak berselang lama setelah putusnya hubungan dengan Mac Miller, Ariana Grande dikabarkan sudah mulai menjalin hubungan dengan komedian Saturday Night Live (SNL), Pete Davidson.

Namun publik dibuat ragu karena mengetahui riwayat Pete Davidson yang pernah mengalami gangguan kejiwaan.

Setahun yang lalu, ia didiagnosis mengidap Borderline Personality Disorder (BPD).

Baca Juga:
Deretan Lagu Sabyan Gambus Ini Wajib Kamu Dengarkan

Netizen pun menganggap riwayatnya itu dapat berdampak buruk pada hubungannya dengan Ariana Grande.

Tidak terima dengan stigma publik terhadap dirinya, Pete Davidson pun melakukan pembelaan dengan membagikan pesan panjang lewat Instgram Story pada Kamis malam,(24/5/2018).

"Biasanya aku tidak mengomentari hal seperti ini. Tetapi aku telah mendengar banyak perkataan 'orang BPD tidak dapat menjalin hubungan'. Aku hanya ingin memberi tahu kamu bahwa itu tidak benar. Hanya karena seseorang memiliki penyakit mental bukan berarti mereka tidak bisa bahagia dan menjalin hubungan."

Baca Juga:
Mengenal Desa Wisata Gamplong, Tempat Syuting Bumi Manusia

Komedian berusia 24 tahun itu pun melanjutkan pernyataannya.

"Itu juga tidak berarti orang itu membuat hubungan menjadi beracun. Setiap orang berbeda dan ada banyak perawatan untuk penyakit mental dan saya telah melakukan semuanya. Dan saya mendorong mereka yang berjuang untuk mencari bantuan juga telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik.”

“Saya hanya berpikir tidak benar menstigmatisasi bahwa seseorang gila dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh siapa pun. Itu bukan kesalahan mereka dan itu adalah cara yang salah bagi orang untuk melihat sesuatu,” tambahnya.

"Aku mungkin gila tapi setidaknya aku menyadarinya, tidak takut untuk jujur tentang itu dan tidak bersembunyi di balik akun Twitter atau Instagram. Aku hanya menulis ini karena aku ingin semua orang di luar sana yang memiliki penyakit untuk mengetahui bahwa itu tidak benar dan bahwa siapa pun yang mengatakan itu sakit dan penuh kepalsuan."

Dia pun meninggalkan pesan, “Penyakit mental bukanlah lelucon, itu nyata. Ada anak-anak di luar sana yang bunuh diri. Dan itu sangat mengerikan. Untuk semua orang yang berjuang, aku ingin kalian tahu bahwa aku mencintaimu dan aku memahamimu dan itu akan baik-baik saja. Itu saja. Love to everyone." (*)

Load More