Mau Pulkam Dipersulit, Suami Evi Masamba: Serasa Dijajah di Tempat Sendiri

Matamata.com - Suami Evi Masamba, Arif Hajrianto mengeluhkan betapa susahnya mau pulang kampung. Ia mengkritik protokol kesehatan yang harus dijalaninya sebelum masuk ke daerah kelahirannya. Hal ini ia ungkapkan lewat postingan terbarunya, Selasa (9/10/2020).

Lewat postingan akunnya, @aryefwahid, ia mengungkapkan ada perbandingan yang dialami warga lokal dengan warga asing. Ini karena dirinya yang punya KTP dengan alamat kampung halamannya harus menjalankan swab test.

Sementara itu, diungkapkannya buat tenaga asing sama sekali tidak diperlakukan hal yang sama. "KTP Morowali mau ke Morowali Sulawesi Tengah pakai swep. Tenaga asing bebas bebas saja tanpa repit tanpa swep," bebernya.

Gara-gara itu, ia mengaku seperti dijajah di tanah air sendiri. "Serasa dijaja di tempay kelahiran sendiri," tambahnya.

Masalah swab test juga menjadi masalah yang disorotinya. Ini karena ada perbedaan pelayanan yang membuatnya hanya bisa tutup mata dan bingung.

"Klau swap pun punya harga. Klau harga 1 juta ke atas, 24 jam keluar hasilnya, klau harga 900 rbu 3 sampai 4 hari keluar hasilnya..jadi bingung," curhatnya lagi.

Postingan suami Evi Masamba ini pun menimpulkan beragam reaksi dari netizen. Ada yang sampai mempertanyakan kebenaran cerita Arif agar tak menjadi hoax belaka. "Yang betul kk? Emank ada buktinya kk klo negara asing masuk ke sana gak pakai Tes rapid atau Swab? biar gak dibilang Hoax kk," tanya netizen.

Netizen lain pun menyoroti kalau di daerah Morowali memang sudah banyak sekali tenaga asing. "Memang ko dimorowali banyak sekali tenaga asing," jelas netizen lain. "Poin pentingnya disini adalah.. Di morowali memang sdh banyak sekali tenaga aseng dr china kan ya terutama.. Nah lhoooooooo mas arief blg "berasa dijajah di tempat kelahiran sendiri" ckckck itu tandanya apa man temaaaaan? siapa bs jelaskan wkwkwkwkwkw," komentar netizen lainnya.

Sementara itu, netizen lain seolah sepakat dengan Arif yang mengkritisi pemerintah. "Yaa begitu lah negara kita memeras rakyat nya sendiri," komentar netizen. "Ya Allah sepertinya negara kita nggak baik-baik saja," tambah netizen lainnya.