Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Potret warung makan ayah Ayu Ting Ting (Instagram/@mom_ayting92_)

Matamata.com - Pada akhir 2020 lalu, ayah penyanyi dangdut dan pembawa acara Ayu Ting Ting, Abdul Rozak, memutuskan untuk pensiun dari jabatannya sebagai PNS sekretaris lurah di salah satu instansi di Depok, Jawa Barat. Sebelum benar-benar pensiun, rupanya Ayah Rozak sudah mempersiapkan rencana untuk masa tuanya, yaitu membuka warung makan.

Rencana pembukaan warung makan yang diberi nama Warung Ayah Rojak itu sendiri sudah lama dipersiapkan dengan pelan-pelan namun pasti. Bahkan, keluarga Ayu Ting Ting juga telah melakukan pemotretan untuk promosi warung sebelum warung tersebut benar-benar jadi dan dibuka. 

Penasaran seperti apa potret warung makan ayah Ayu Ting Ting ini? Yuk intip potretnya berikut ini.

1. Ini dia potret Warung Ayah Rojak yang terletak di Jalan Keadilan Raya, Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Lokasinya tampak cukup strategis. Apalagi, warung tersebut pas bersebelahan dengan Alfamart dan salon kecantikan.

Potret warung makan ayah Ayu Ting Ting (Instagram/@mom_ayting92_)

2. Begitu memasuki halaman Warung Ayah Rojak, kalian akan langsung disambut dengan nuansa Betawi yang khas. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk pintu, ornamen, dan jendela serta pemilihan warna catnya.

Potret warung makan ayah Ayu Ting Ting (Youtube/Qiss You TV)

3. Meskipun demikian, lantai kedua dari rumah makan tersebut dirancang dengan gaya yang lebih kekinian, layaknya kafe-kafe rooftop pada umumnya. Bahkan, ada banyak payung warna-warni yang menghiasi atapnya.

Potret warung makan ayah Ayu Ting Ting (Google Street View/Warung Ayah Rojak)

4. Jauh-jauh hari sebelum pembukaan warung tersebut, ayah Ayu Ting Ting telah mempersiapkan banyak hal, termasuk juga pemotretan warung. Tidak tanggung-tanggung, ia dan seluruh anggota keluarganya kompak mengenakan pakaian tradisional Betawi.

Potret warung makan ayah Ayu Ting Ting (Youtube/Qiss You TV)

5. Bahkan, ayah Rozak berpose ala pesilat Betawi, lengkap dengan kuda-kudanya dan senjata khas Betawi yang dikantongkan di sabuknya.

Kontributor: Wahyu Panca Handayani
Load More