Diwanna Ericha | MataMata.com
Iis Dahlia, Salshadilla Juwita, dan Satrio Dewandono. (Instagram/isdadahlia)

Matamata.com - Iis Dahlia salah satu penyanyi dangdut yang memiliki suara merdu dan penampilan panggungnya yang energetik, tetapi juga karena pernikahannya yang langgeng selama lebih dari dua dekade. Dari pertemuan pertama yang tak terduga hingga fase-fase yang dijalani bersama suami, kehidupan pernikahan mereka adalah bukti bahwa cinta, komitmen, dan pemahaman adalah kunci kebahagiaan berumah tangga.

Melalui cuplikan video di Tiktok yang diunggah kembali melalui akun @1secondd, Iis Dahlia menceritakan awal pertama kali bertemu sang suami, Satrio Dewandono.

Kisah ini bermula dari sebuah penerbangan. Sang suami, yang adalah seorang pilot, pertama kali berkenalan dengan Iis lewat perantara seorang pramugari yang adalah teman dari penyanyi tersebut. 

Baca Juga:
Bukan Rp19 Ribu, Harga Asli Souvenir Nikahan Denny Caknan dan Bella Bonita Gak Kaleng-Kaleng

Iis Dahlia dan keluarga Raffi Ahmad. (Instagram/@isdadahlia)

"Ada pramugari temen gw, bilang, 'ada Iis Dahlia Kapt, lagi janda dia cantik gitu'." ujar Iis Dahlia, dikutip pada Rabu, (30/08/2023).

Setelah berkenalan dan bertukar nomor telepon, sang suami memutuskan untuk tidak langsung menghubungi Iis. Hal itu merupakan cara dari sang suami.

"Semingguan gitu baru dia telepon, jadi emang dia triknya ternyata gitu," tambah Iis.  

Baca Juga:
Arya Saloka Salting Saat Singgung Amanda Manopo: Gak Tau Diri, Amit-amit!

"Ngobrol, pernah lihat aku lari di gbk sama temen-temen aku, namanya dia pengin ngegor malu kata dia gitu, 'karena kamu lagi sama teman-teman kamu'." sambungnya. 

Iis Dahlia menghadiri pernikahan Danang DA dan Hemas Nura. (Instagram/isdadahlia)

Menurut Iis, awal pernikahan memang penuh dengan tantangan.

"Kalau awal-awal pernikahan sampai 5 tahun, Geger Iya kan makanya harus kuat," kata Iis.

Baca Juga:
Kayak Anak SD Putus Cinta, Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah Pamer Masakin Pasangan: Semua Cari Pembuktian

Iis Dahlia juga mengerti tentang tanggung jawab dan lingkup pekerjaan sang suami. Ia tak cemburu buta meski sang suami selalu dikelilingi oleh wanita yang berprofesi sebagai pramugari.

"Seringlah (mergoki suami dengan wanita). Setiap kali terbang kan dia sama pramugari-pramugari bukan berarti lagi ngapain, lagi kerja," katanya.

"Laki gue mah orangnya tuh lempeng banget," sambung Iis.  

Tetapi, setelah melewati sepuluh hingga lima belas tahun, pernikahan akan menemukan fase yang paling "enak". Menurut Iis masa tersebut pasangan akan mulai menerima kekurangan masing-masing.

"Jadi gitu ya harus lewat 10 tahun 15 tahun baru bisa menerima semuanya," ujar Iis.

Load More