Percy Jackson & The Lightning Thief
Film luar negeri yang diangkat dari novel best seller adalah film Percy Jackson & The Lightning Thief. Film fantasi ini disutradarai oleh Chris Columbus. Film ini ini diadaptasi dari buku pertama dari novel Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief karangan Rick Riordan.
Novel ini merupakan sebuah adaptasi bebas dari kisah-kisah mitologi Yunani yang menceritakan petualangan Percy Jackson yang menemukan dirinya sebagai seorang demigod (manusia setengah dewa) hasil hubungan dewa lautan dan gempa bumi, Poseidon dengan Sally Jackson, seorang wanita bumi.
Film ini dibintangi oleh Logan Lerman, Brandon T. Jackson, Alexandra Daddario, Jake Abel, Rosario Dawson, Steve Coogan, Uma Thurman, Chaterine Keener, Kevin McKidd, Sean Bean dan Pierce Brosnan. Film ini telah dirilis pada 12 Febuari 2010.
Sinopsis
Cerita ini mengisahkan tentang Percy Jackson (Logan Lerman), seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal di New York dan mengidap disleksia (disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis).
Semenjak kecil, Percy tidak mengenal siapa ayahnya. Ia hanya tinggal dengan ibunya Sally Jackson (Catherine Keener) yang sekarang sedang berhubungan dekat dengan seorang pria bernama, Gabe Ugliano (Joe Pantoliano) yang sangat dibenci Percy.
Cerita dimulai ketika petir milik Dewa Zeus dicuri, dan dia menuduh anak Dewa Poseidon yakni Percy Jackson sebagai pencurinya. Saat Percy mengikuti kunjungan museum, Percy diserang oleh Ms. Dodds guru bahasanya sendiri yang menginginkan pertir milik Dewa Zeus. Namun saat itu, Percy masih belum mengerti apa yang terjadi. Hingga akhirnya teman dekatnya, Groovner dan gurunya Mr. Brunner memberi tahu Percy siapa dia sebenarnya.
Grover pun menjelaskan jika Ms. Dodds adalah jelmaan fury atau iblis jahat. Sedangkan guru sejarahnya Mr. Brunner adalah centaurus dan Grover adalah satyr yang sudah sejak lama ditugaskan untuk menjaga Percy oleh ayahnya, Dewa Poseidon. Sejak dituduh mencuri petir, keselamatan keluarga Percy pun terancam bahkan ibunya telah tertangkap dan diancam akan dibunuh oleh minotour.
Untuk menyelamatkan ibunya, ia memutuskan untuk pergi ke camp half-blood bersama Groover untuk melawan minotour yang telah membawa ibunya. Gurunya Mr Brunner menyarankan agar Percy pergi ke Gunung Olympus untuk meyakinkan Zeus bahwa ia sebenarnya tidak tahu apa-apa. Sebelum itu, Percy pun dilatih untuk menggunakan kesaktiannya sebagai anak dewa di camp half-blood.
Baca Juga
Selama di camp, Percy juga bertemu dengan demigod (manusia setengah dewa) lainya yaitu Luke anak dari Dewa Hermes dan Annabeth Chase anak dari Dewi Athena. Selesai memenangkan pertandingan di camp tersebut, Percy diberitahu bahwa ibunya berada di underworld. Ibunya akan kembali jika Percy menyerahkan petir milik Zeus. Saat itu juga, Percy pergi ke underworld bersama sahabatnya Groover, Anabeth dan Luke.
Di tengah perjalanan menuju underworld, Percy harus membunuh Medusa, seorang jelmaan ratu ular yang memiliki tatapan mata yang mematikan. Berkat kekompakan Percy dan sahabatnya mereka pun berhasil membunuh Medusa dengan memenggal kepalanya.
Di underwold, mereka bertemu Hades dan Persephone. Percy mengatakan kepada Hades bahwa ia tak mencuri petir seperti yang dituduhkan, hingga akhirnya Hades mengetahui jika petir tersebut justru disembunyikan oleh sahabat Percy, Luke. Percy, Annabeth dan Sally Jackson akhirnya diteleportasi ke Empire State Building tapi mereka diserang oleh Luke yang ingin menghancurkan Gunung Olympus.
Percy akhirnya mampu mengalahkan Luke dan mengembalikan petir milik Dewa Zeus yang kemudian memaafkan Percy. Di akhir cerita, Percy dan Annabeth saling jatuh cinta, namun keduanya memilih fokus untuk berlatih perang dengan giat di camp half-blood.
Review film
Salah satu hal yang paling banyak diingat negara Yunani adalah kisah mitologinya. Dunia perfilman pun sudah berkali-kali mengangkat mitologi tersebut ke layar lebar. Salah satunya dalam kisah Percy Jackson & The Lightning Thief.
Walaupun premis cerita ini cukup menarik namun banyak kejanggalan yang cukup banyak ketika direalisasikan dalam bentuk film. Jujur saja ada dua pertanyaan yang masih menjadi teka teka di benak saya ketika melihat film ini sampai akhir film.
Pertama, mengapa Dewa Zeus menuduh Percy Jackson mencuri petirnya dan bagaimana cara si pencuri petir Luke mencuri milik Dewa Zeus. Kedua, sementara jika kita lihat dalam film dewa-dewa yang muncul disini terutama tiga bersudara Zeus, Poseidon (Kevin McKidd) dan Hades (Steve Coogan) digambarkan sebagai sosok yang sangat powerful lalu untuk tujuan apa saudara lainnya tersebut dituduh mencuri petir saudaranya sendiri.
Maka dari itu banyak orang beranggapan jika sang sutradara kurang meng-eksplore bagian introduction sebelum Percy dituduh sebagai pencuri petir Dewa Zeus. Sehingga pada awal scene penonton pun pasti akan dibuat bingung dan terasa kurang masuk akal ketika seorang anak manusia tiba-tiba mengalami kejadian aneh dan janggal.
"Filmnya so far standar sih ya tapi kalau dibandingin film fantasi lain kayak masih kurang seru dan aneh aja kan. Selain itu kayak kurang dijelasin silsilah dewa-dewa itu dan kita nggak tahu kekuatan dewa-dewa itu apa," ungkap Keli Rizkiantomo sebagai penonton Percy Jackson & The Lightning Thief ketika ditemui Matamata.com dikediamannya.
"Menurutku sih film ini animasi effectnya masih kurang jadi meskipun menggambarkan kisah dewa-dewa tapi kita kayak kurang masuk di dunia-dunia dewa itu seperti apa," jelas Syafiah sebagai salah satu penonton Percy Jackson & The Lightning Thief ketika ditemui Matamata.com.
Harry Potter versi Amerika Serikat
Tiga pemeran utama film ini diperankan oleh tiga orang aktor dan aktris yang belum memiliki jam terbang yang tinggi dalam dunia peran saat itu. Namun, untungnya mereka tidak menampilkan akting yang buruk walaupun beberapa penonton mengeluhkan kurangnya chemistry antara trio ini.
Beruntungnya, penampilan mereka juga didukung oleh para jajaran pemeran pendukung dari aktor dan artis senior Hollywood. Para pemeran pendukung ini justru berhasil membawa napas kehidupan yang membuat film ini menjadi lebih dapat dinikmati. Pujian khusus saya berikan pada Uma Thurman yang tampil sangat pas memerankan tokoh Medusa.
Penampilan Logan Lerman yang berperan sebagai Percy pun dirasa kurang impresif sebagai anak seorang dewa, lebih-lebih dia memerankan tokoh utama dalam cerita. Alexandra Daddario yang berperan sebagai Annabeth juga terkesan kurang garang untuk memerankan tokoh gadis petarung.
Sebagai sutradara yang menggarap film ini, Chris Colombus nampaknya masih menggunakan formula yang sama dengan dua film Harry Potter yang pernah dibesutnya. Banyak hal yang membuat film ini sekilas mirip dengan Harry Potter. Sebagai contoh, adanya tiga tokoh utama, dua lelaki dan seorang perempuan yang mengingatkan kita pada Harry, Hermonie dan Ron. Benda-benda sakti yang digunakan para dewa seperti kasur terbang Dewa Hermes dalam film ini sekilas mirip golden snicth di film Harry Potter.
Dari segi teknis
Hal lain yang dirasa membuat penonton belum puas adalah dalam memberikan sisi-sisi teknis yang seharusnya ada film-film bergenre fantasi petualangan. Hal ini dapat dilihat dari special effect dan tata suara yang terkesan sangat pas-pasan. Padahal dari segi teknik itulah yang mungkin akan menjadikan film-film bergenre seperti ini dapat lebih dinikmati kualitasnya.
Terasa tanggung disana sini membuat Percy Jackson & The Lightning Thief terkesan sebagai sebuah versi tiruan dari serial Harry Potter. Film ini pun sepertinya harus puas dianggap sebagai ‘versi amerika serikat’ dari petualangan serial Harry Potter.
Adaptasi novel ke film
Bagi sebagian besar orang menganggap film ini masih kurang memuaskan jika dibandingkan dengan novel aslinya. Sebagian besar orang menyoroti setting tempat cerita yang digunakan untuk syuting dirasa kurang pas jika dibandingkan dengan penggambaran imajinasi dari novel tersebut.
Sebagai contoh, pemilihan Los Angeles sebagai pintu dunia dan Gunung Olympus yang ada di Empire State Building, Amerika serikat. Hal ini tentu mempengaruhi khalayan penonton akan gambaran novel di film itu terasa aneh dan kurang cocok.
Jalan cerita yang diberikan pun seolah mirip dengan kisah petualangan serial novel Harry Potter yang lebih dahulu populer. Meskipun diadaptasi ke sebuah setting waktu dan lokasi yang sama-sama modern, film ini justru kurang menggambarkan kisah-kisah Dewa Yunani hidup di era modern. Selain itu, film ini juga kurang menawarkan sesuatu yang baru dari novel aslinya.
"Kalau dibandingin sama novel jauh banget yah terus ada yang dimunculin ada yang dihilangin karakternya jadi loncat-loncat gitu sih kesannya filmnya padahal novelnya bagus banget lho," kata Zulkifli salah satu penikmat novel film Percy Jackson & The Lightning Thief ketika ditemui tim Matamata.com.
"Sebenarnya bisa dimaklumi sih kalau film bergenre fantasi yang diangkat dari novel jadi kurang kesannya karena imajinasi setiap orang itu kan beda-beda jadi ekspetasi ke film juga beda dong," kata Rizky salah satu pembaca dan penikmat film ini saat ditemui tim Matamata.com.
Well, secara keseluruhan memang dapat dikatakan jika film ini dirasa masih kurang seru dibandingkan novel aslinya. Namun, sebagai hiburan film ini cukup layak disaksikan. Secara visual pun, walaupun cukup standar untuk film semodel ini, cukup mengesankan. Kalau menurut kamu gimana?
Tag
Berita Terkait
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Jadi Pocong di Film 'Riba', Fanny Ghassani Merasa Tak Berdaya
-
Bintangi Film 'OZORA', Chicco Jerikho Merasa Melawan 'Abuse of Power'
-
Dua Film Indonesia Kembali Bersinar di QCinema 2025, Menbud: Bukti Narasi Lokal Mendunia
Terpopuler
-
Miliki Wajah Glowing dan Tubuh Ideal, Melliza Putri Lakukan Perawatan Khusus di Dermaster
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025