Matamata.com - Tiga film pendek dari ajang pencarian filmmaker muda, MovieLAnd diputar di event Jogja NETPAC Asian Film Festival 2019.
Film yang berjudul Konspirasi Gaib, Instalie dan Nasintel merupakan karya filmmaker dari kota Yogyakarta, Malang dan Jakarta. Tema besar 3 film yang diputar sendiri mengangkat soal Viral.
Yang pertama ada film berjudul Konspirasi Gaib, menceritakan soal dua makhluk halus yang bekerja sama untuk menganggu manusia.
Baca Juga:
Sedih, Gara-Gara Ini Fay Nabila Hiatus Panjang dari Film dan Sinetron
Hal ini karena manusia lebih banyak fokus pada smartphone masing-masing.
Diakui oleh Art Director Konspirasi Gaib, film pendek ini digarap selama 1 bulan dan mengambil genre horor komedi.
"Genrenya sendiri horor komedi, film ini dibuat kurang lebih selama satu bulan," ujar Muhammad Supriyanto.
Baca Juga:
Bikin Penasaran, 5 Fakta Film Abracadabra yang Dimainkan Reza Rahadian
Film kedua yang diputar, ada Instalie yang menggambarkan kehidupan selebgram terkenal.
Mengambil inspirasi dari peluncuran produk Kylie Jenner hingga Awkarin yang saat ini jadi pusat perhatian pencinta sosial media.
"Film ini menceritakan tentang selebgram dan pacarnya, saat ini banyak orang berlomba-lomba bikin konten dan relate lah sama saat ini," tutur sang Art Director Maria Kilapong.
Baca Juga:
Lagi Dipingit, Citra Kirana Absen di Gala Premiere Film Nagabonar di Medan
Instalie digarap oleh kurang lebih 15 orang belum termasuk tim makeup dan wardrobe di Yogyakarta.
"Dari sisi art directornya sih challenging aja karena syuting di kontrakan untuk jadi tempat party ala selebgram," ujar Maria.
Berbeda dengan Konspirasi Gaib dan Instalie, film Nasintel mengambil genre action dan komedi.
Lebih lanjut, film ini menceritakan soal intel menyamar jadi penjual nasi goreng yang ingin mengungkap pabrik narkoba.
Art Director dari film ini, Siska Liana menjelaskan bagaimana ia harus merombak sebuah bangunan jadi pabrik barang terlarang.
"Kita bikin film ini butuh lokasi pabrik besar dan gimana caranya biar pabrik terisi penuh sama tembakau. Biar kayak sebuah pabrik narkoba," ujar Art Director Nasintel.
Berita Terkait
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman
-
Euforia JAFF MARKET 2024: Pasar Film Pertama di Indonesia Rengkuh Capaian Memuaskan
-
Review Film Crocodile Tears: Cinta Hadir Dalam Bentuk yang Beragam
-
Masterclass dan Kerjasama Strategis, MAGMA Perkuat Fondasi untuk Berkarya
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman