Revina VT dan Dedy Susanto (Instagram/@revinavt, @dedysusantopj)

Matamata.com - Baru-baru ini, netizen tengah dihebohkan dengan perseteruan Selebgram cantik Revina VT dan pria yang terkenal sebagai psikolog Dedy Susanto.

Hal ini bermula ketika Dedy Susanto mengajak Revina VT untuk collab bareng.

Sayangnya, Revina VT justru memberikan hal yang mengejutkan bagi netizen jagat maya yakni terkait izin praktek Dedy Susanto.

Baca Juga:
Diserbu soal Kapan Young Lex Nikah, Revina VT: Bukan Urusanku!

Bukan hanya itu, permasalahan Revina VT dan Dedy Susanto juga merambah ke problema lain yang belum diketahui khalayak ramai.

Biar kamu nggak makin penasaran, berikut MataMata.com rangkum 4 kontroversi Revina VT dan Dedy Susanto.

1. Pertanyakan lisensi

Baca Juga:
Usai Cuitan Tas 20 Juta Viral, Revina VT Kembali Berulah Sindir Akun Gosip

Kontroversi Revina VT dan Dedy Susanto (Instagram/@nyinyir_update_reall)

Awalnya netizen dikejutkan dengan pernyataan Revina VT yang mengaku jika Dedy Susanto tak memiliki izin praktek sebagai psikolog. 

2. Singung masalah LGBT

Kontroversi Revina VT dan Dedy Susanto (Instagram/@nenk_update)

Selanjutnya sempat disinggung pula obrolan Revina VT dan Dedy Susanto terkait LGBT. 

Baca Juga:
5 Potret Cantik Revina VT, Selebgram yang Viral Gara-Gara Tas 20 Juta

Menurut Dedy Susanto, LGBT adalah sebuah luka masa janin. Namun, Dedy Susanto menyebut jika LGBT juga bisa disembuhkan.

3. Bongkar urusan pribadi

Kontroversi Revina VT dan Dedy Susanto (Instagram/@revinavt)

Tak sampai di situ, Revina VT juga membongkar urusan pribadi Dedy Susanto dan seorang pasien yang ingin diterapi. 

Dari screenshoot obrolan yang diduga milik Dedy Susanto, banyak orang mengaku salfok dengan ajakan untuk booking kamar di sebuah hotel.

4. Klarifikasi Dedy Susanto 

Kontroversi Revina VT dan Dedy Susanto (Instagram/@nenk_update)

Semakin berkembangnya isu yang bergulir, Dedy Susanto pun klarifikasi di media sosialnya. 

Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah mengaku sebagai psikolog tetapi ia memang sempat menempuh pendidikan S1 dan S3 psikologi.

Load More