Matamata.com - Perempuan Tanah Jahanam meraih sukses besar di Festival Film Indonesia 2020. Film bergenre horor tersebut berhasil memborong enam Piala Citra di Festival Film Indonesia 2020. Ini menjadi piala terbanyak yang diraih pada penghargaan film ke-40 tersebut.
Film dengan 1,7 juta penonton itu menyabet kategori bergengsi di antaranya Film Terbaik, Sutradara Terbaik oleh Joko Anwar serta Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik yang diraih Christine Hakim.
Menyusul tiga piala lainnya adalah Penyunting Gambar Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik serta Penata Suara Terbaik.
Selain piala terbanyak di FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam juga memecahkan rekor lain. Bahwa ini menjadi film horor pertama yang meraih penghargaan Film Terbaik FFI.
"Ini bentuk penghargaan tulus kepada sebuah karya dan mematah persepsi. Bahwa sebuah genre tertentu tidak bisa menjadi dianggap sebagai film, karya terbaik," ujar produser Perempuan Tanah Jahanam, Shanty Harmayn dalam pidato kemenangannya di Plenary Hall, JCC, Jakarta Pusat pada Sabtu (5/12/2020).
Joko Anwar dalam pidatonya semalam di FFI 2020 juga terus memberikan semangat kepada sineas untuk bangkit di masa pandemi ini.
"Para sineas harus mau terus meningkatkan skill, produser mampu memilih proyek yang akan mendukung suistanable kemajuan Indonesia," ujarnya.
Kepada penonton Indonesia pun, sang sutradara ini berharap tak ada lagi film bajakan yang ditonton. Semua itu demi mendukung semangatnya insan perfilman Tanag Air berkarya.
"Penonton film Indonesia nonton yang legal, jangan bajakan, kritikus film mampu membaca film, sehingga mereka mampu kalau tidak bisa mencerdaskan, paling tidak mencerahkan," jelas Joko Anwar.
"Hanya dengan kerja sama, kerja keras, dedikasi yang penuh, kecintaan, membuat film Indonesia derajatnya lebih tinggi di mata internasional dan di hati Indonesia," ucap sang sutradara mengakhiri pidato kemenangannya.
Perempuan Tanah Jahanam sukses melengserkan pesaingnya di kategori Film Terbaik seperti The Science of Fictions, Humba Dreams, Imperfect, Mudik, hingga Susi Susanti: Love All.
Sementara pesaing Joko Anwar di kursi nominasi ada Faozan Ramli (Abracadabra), Riri Riza (Humba Dreams), Sim F (Susi Susanti-Love All), Yoseph Anggi Noen (The Science of Fictions).
Berita Terkait
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bandel ke Barak Tuai Pro-Kontra, Joko Anwar: Cara Lama Tak Bikin Anak Lebih Baik
-
Joko Anwar Klarifikasi Soal Film Pengepungan di Bukit Duri: Bukan Untuk Menyebar Ketakutan, Tapi Mengajak Dialog
-
Adu Banyak Jumlah Penonton Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari di Hari Pertama Tayang
-
Series Netflix Garapan Joko Anwar, Ini 4 Fakta Nightmares and Daydreams yang Tayang Tahun Ini
-
10 Seleb Pernah Jadi Paskibraka, Penampilan Aaliyah Massaid Paling Beda
Terpopuler
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025