Matamata.com - Lenong Betawi adalah pertunjukan teatrikal yang lahir dan berkembang dalam masyarakat Betawi. Di dalam pementasan Lenong Betawi menggunakan dialek Betawi. Keberadaan Lenong untuk tetap hidup di zaman modern kini sangat sulit untuk dipertahankan.
Dalam perjalanannya Lenong juga melahirkan banyak nama-nama seniman besar dalam sejarah perfilm-an, lalu bagaimana awal mulanya pertunjukan Lenong ini.
Asal Usul Lenong
Baca Juga:
Profil Sule, Pelawak Papan Atas yang Tak Pernah Minta Ruangan VIP
Diketahui Lenong merupakan adaptasi dari sebuah komedi Stambul dan teater bangsawan yang dimainkan oleh beragam suku dan bangsa dengan bahasa Melayu, dan pada abad ke-20 masyarakat Betawi mulai membentuk pertunjukkan serupa yang disebut sebagai Lenong Betawi.
Selain itu juga, kata Lenong berasal dari seorang saudagar China yang bernama Lien Ong, ia kerap memanggil dan menggelar pertunjukkan teater yang kini disebut Lenong untuk menghibur keluarga dan masyarakatnya.
Selain sebuah kesenian, Lenong merupakan sebuah media berekspresi masyarakat sebagai perlawanan terhadap kondisi dan situasi kala itu yang hidup di bawah pemerintah kolonial
Baca Juga:
7 Pelawak Terjun ke Dunia Politik, Ada Narji dan Denny Cagur
Pementasan Lenong diperankan sesuai dengan jumlah kebutuhan.
Lenong Betawi tidak menggunakan naskah atau tak memiliki plot dalam pementasannya, sehingga pertunjukkan ini dapat berlangsung hingga semalam penuh.
Selama pertunjukkan berlangsung, Lenong Betawi diiringi dengan alunan musik Gambang Kromong.
Baca Juga:
Duka Mendalam, 3 Pelawak Tanah Air Meninggal Dunia di Tahun 2020
Gambang Kromong ini banyak dipengaruhi oleh unsur alat musik Cina seperti, tehyan, kongahyan dan sukong, selebihnya adalah alat musik kempor, ningnong dan kecrek.
Pementasan Lenong terbagi menjadi dua aliran atau genre yaitu, aliran Dines dimana pemeran mengenakan tampilan yang lebih rapi dan cerita yang dibawakan seputar pekerjaan atau kaum bangsawan seperti, cerita 1001 malam.
Kedua yaitu, aliran Preman cerita yang dibawakan lebih sering menceritakan tentang kehidupan sehari-hari, mulai dari bahasa hingga pakaian yang dikenakan. Beberapa Lenong preman ini adalah Cerita si Pitung, Abang Jampang, Wak Item, dan lain-lain.
Lenong Betawi mulanya dipentaskan di pinggir jalan atau acara-acara pernikahan. Namun, pada tahun 1970 Lenong Betawi mulai dipentaskan secara rutin di Taman Ismail Marzuki.
Dalam perjalannya, Lenong Betawi melahirkan beberapa seniman legenda yang namanya masih banyak diketahui oleh remaja lintas zaman, antara lain
1. Nasir
Nasir semasa hidup sangat konsisten untuk menghidupkan budaya asli Betawi melalui kesenian lenong yang digelutinya. Sejak umurnya masih 14 tahun ia sudah terjun di dunia Lenong dan Topeng Betawi. H. Nasir meninggal dunia pada 12 April 2006 setelah sempat menderita asma.
2. Bodong
Bersama Mpok Nori membintangi sinetron "Pepesan Kosong", nama Bodong juga ikut melambungkan namanya. Haji Bodong juga membintangi sinetron yang sangat populer masa itu yakni " Si Doel Anak Sekolahan". Maestro topeng Betawi ini wafat di umurnya yang ke-90 akibat sakit diabetes dan paru-paru.
3. Bokir
Muhammad Bokir bin Dji'un atau yang dikenal dengan nama panggung Bokir merupakan seniman topeng Betawi. Darah seninya di dapat dari sang ayah yang juga seorang seniman topeng di masa kolonial Belanda.
Bokir membintangi banyak sekali film dan sinetron. Pada 18 ktober 2002 Bokir menghembuskan nafas terakhirya di usia 76 tahun, diketahui Bokir menderita penyakit darah tinggi sejak lama.
4. Omas
Gaya bicara omas yang ceplas-ceplos membuatnya mudah untuk dikenal serta diingat orang. Omas Wati merupakan adik dari komedian Mandra yang namanya terkenal jauh lebih dulu daripadanya.
Omas telah wafat pada 16 Juli 2020 di usianya yang ke 54 tahun, diketahui kesehatan Omas yang semakin memburuk karena diabetes.
5. Mpo Nori
Nuri Sarinuri atau banyak yang mengenalnya dengan sebutan Mpo Nori khas dengan suaranya yang melengking serta logat Betawinya yang sangat kental.
Mpok Nori mengawali karirnya bersama sang sahabat yaitu, Bokir. Setelah ikut bermain dalam serial " Pepesa kosong" namanya makin dikenal luas.
Kontributor: Kiki Oktaliani
Berita Terkait
-
Viral Lesti Kejora Plek Ketiplek Jenna Ortega, Malah Dijulidi: Lebih Mirip Mpok Nori
-
Heboh Lesti Kejora Disebut-sebut Mirip Mpok Nori, Tuai Pro Kontra Netizen
-
6 Momen Penamaan Jalan Mpok Nori di Jakarta, Penghargaan Atas Dedikasi sebagai Komedian Betawi
-
Bukan Komedian, Anak Omas Ingin Bergelut di Musik
-
Dapat Pesan dari Ibu, Anak Kedua Ingin Ikuti Jejak Almarhumah Omas
Terkini
-
Kampung Berseri Astra Keputih Hijaukan Lingkungan Surabaya
-
Pelestarian Sendang Tirto Wiguno, Mengangkat Potensi Wironanggan Lewat Program Kampung Berseri Astra
-
Program Beasiswa Kampung Berseri Astra, Harapan Baru bagi Anak-anak di Palembang
-
Peran Exchange Kripto di Indonesia: Apakah Aman dan Legal untuk Berdagang Bitcoin?
-
Harapan Warga Gang Durian: Dukungan Astra dalam Budidaya Ikan Nila Berkelanjutan