Matamata.com - Putri Marino memerankan karakter perempuan tersakiti bernama Kinan di serial 'Layangan Putus'. Selama berperan, ia berharap kejadian yang dialami Kinan tak menimpa kehidupan nyatanya.
"Kalau ditanya amit-amit apa nggak ya amit-amit sih (jangan sampai terjadi)," ungkap Putri Marino di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (18/11/2021).
Menurut Putri Marino, Kinan merupakan perempuan tangguh dan mandiri. Meski demikian, ia tak ingin emosi yang dialami Kinan selama berumah tangga harus dirasakannya juga.
"Kinan itu tangguh, mandiri, cinta sama keluarganya, tapi ya gitu," terangnya.
Dalam kehidupan pernikahannya, Kinan jauh dari sempurna karena mendapati suaminya berselingkuh dengan perempuan lain. Bahkan sepanjang adegan syuting, istri Chicco Jerikho itu merasa emosional sekali.
"Sangat emosional, menanggung beban karakter Kinan yang harus saya bawa selama 45 hari syuting itu sangat..sangat berat. Sangat..sangat emosional," tuturnya.
Meski demikian, Putri Marino mendapat dukungan dari keluarga dan para cast series Layangan Putus. Sebab itu, perempuan berusia 28 tahun ini mengaku kuat menanggung beban mental Kinan selama syuting.
"Tapi karena punya support sistem yang luar biasa, jadi walau sangat berat dibawa santai aja," pungkasnya.
Series Layangan Putus terinspirasi dari kisah viral di akun Facebook bernama Mommy ASF dua tahun lalu. Menceritakan tentang seorang istri yang ditinggal suami yang dikiranya pria baik-baik dan agamis ternyata memilih berselingkuh dan meninggalkan keluarganya.
Sebelumnya, cerita tersebut juga sudah dirilis dalam bentuk novel dan menjadi best seller. Namun, series Layangan Putus dibuat lebih universal dengan tak membawa isu agama tertentu.
Series Layangan Putus bakal tayang di WeTV mulai 26 November 2021. Series ini dibintangi Putri Marino, Reza Rahadian, Anya Geraldine dan banyak lagi.
Berita Terkait
-
Film Pangku Berkompetisi di Busan International Film Festival 2025, Langkah Penting Penyutradaraan Reza Rahadian
-
7 Jam Berekspresi Tanpa Jeda, Reza Rahadian Eksplorasi Kejujuran Tubuh di ArtJog 2025
-
Reza Rahadian Buka-bukaan Soal Kebahagiaan Lewat Karyanya di di ArtJog 2025
-
Bukan Sekadar Instalasi, Ini Makna Mendalam 'Eudaimonia' Karya Reza Rahadian di ArtJog 2025
-
ARTJOG 2025 - Motif: Amalan, Merayakan Estetika untuk Dunia yang Lebih Peduli
Terpopuler
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025