Matamata.com - Komika yang menjelma sebagai sutradara telah mewarnai industri perfilman Tanah Air belakangan ini. Bukan aji mumpung, film-film yang diarahkan sederet komika nyatanya sukses hingga jadi box office.
Lantas judul mana saja film Indonesia disutradarai komika? Simak ulasan yang telah disiapkan redaktur MataMata.com berikut ini.
1. Gara-Gara Warisan, Muhadkly Acho
Film "Gara-Gara Warisan" mulai tayang di bioskop pada 30 April 2022. Film yang menandai debut Komika Muhadkly Acho sebagai sutradara ini masih tayang di CGV beberapa daerah di Indonesia.
"Gara-Gara Warisan" juga dibintangi Komika yang belakangan menjelma sebagai aktor, Ge Pamungkas. Berdasarkan data filmindonesia.or.id, film yang juga dibintangi Oka Antara dan Indah Permatasari itu telah disaksikan lebih dari 570.080 penonton.
2. Teka-Teki Tika, Ernest Prakasa
Film Indonesia disutradarai komika selanjutnya adalah "Teka-Teki Tika" yang tayang di bioskop pada Desember 2021. Saat ini, "Teka-Teki Tika" sudah dapat disaksikan melalui platform Disney+ Hotstar.
"Teka-Teki Tika" merupakan film yang disutradarai Ernest Prakasa. Sejumlah film telah diarahkan oleh bapak dua anak itu, di antaranya "Cek Toko Sebelah", "Susah Sinyal", "Milly & Mamet", hingga "Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan".
3. Pelukis Hantu, Arie Kriting
Komik Arie Kriting juga telah debut menjadi sutradara dengan mengarahkan film "Pelukis Hantu". Film bergenre komedi dan horor ini dibintangi Ge Pamungkas dan Michelle Ziudith. Karena dirilis saat pandemi, "Pelukis Hantu" tayang melalui platform Disney+ Hotstar.
4. Ghost Writer, Bene Dion
"Ghost Writer" merupakan film debut penyutradaraan Bene Dion yang selama ini dikenal sebagai Komika dan Penulis. Rilis pada 4 Juni 2019, film "Ghost Writer" masuk dalam jajaran box office dengan jumlah penonton mencapai 1,1 juta saat tayang di bioskop.
Kesuksesan "Ghost Writer" yang diproduseri Ernest Prakasa membuat film sekuelnya dibuat. Rencananya "Ghost Writer 2" akan tayang pada 21 Juli 2022. Namun dalam sekuel tersebut, Bene Dion digantikan Muhadkly Acho sebagai sutradara.
5. Koala Kumal, Raditya Dika
Raditya Dika bisa dibilang sebagai Komika yang paling awal menjadi sutradara. Belasan film telah disutradarai Raditya Dika sejak 2014, salah satunya "Koala Kumal" yang kini bisa disaksikan melalui Netflix. Raditya Dika terakhir kali menjadi sutradara sekaligus aktor dan penulis skenario pada 2019 melalui film "Single Part 2".
6. Partikelir, Pandji Pragiwaksono
Selain Komika dan Aktor, Pandji Pragiwaksono telah menjadi sutradara untuk film "Partikelir". Dibintangi Deva Mahenra dan Aurelie Moeremans, film yang rilis di bioskop pada 2018 itu kini telah dapat disaksikan melalui Netflix dan Vidio.
Itu dia beberapa film Indonesia disutradarai komika. Mana yang sudah kamu tonton, guys?
Tag
Berita Terkait
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
JAFF Market Perlihatkan Potret Terkini Industri Film Indonesia di Busan bersama Cinepoint
-
YDFI Gelorakan Kebangkitan Sinema Nasional, Melalui 'B3S Filmmaker Goes to School'
-
Korea Selatan Resmi Beli Hak Remake Film 'Agak Laen', Ini Alasan dan Klarifikasi dari Ernest Prakasa
Terpopuler
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia