Matamata.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto masih lekat dengan gimmick joget 'gemoy' yang ia tampilkan di debat capres-cawapres, Selasa (12/12/2023) malam kemarin. Meski sempat dikritik, pasangan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka pasang badan. Ia menyebut jika hal itu bentuk kebahagiaan kenapa harus diperdebatkan.
Aksi joget yang dilakukan Prabowo Subianto sebagai bentuk reaksi jawabannya ketika membalas tanggapan Anies Baswedan. Hal itu memang menjadi branding Prabowo sebagai pemimpin yang berbeda dari dua kandidat paslonnya.
Tapi joget Prabowo Subianto, dinilai bisa menjadi senjata makan tuan bagi dirinya ketika hal itu tidak diatur. Menyusul kegiatan resmi dalam debat capres yang sebelumnya dilakukan menjadi bahan pemilih untuk melihat siapa pemimpin yang pantas dicoblos saat pemungutan suara.
Hal itu diungkapkan Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel. Ia tak khawatir dengan kondisi fisik Prabowo untuk melakukan aksi joget itu, melainkan konteks acara yang dihadiri Prabowo tak sesuai jika berulang-ulang menampilkan tarian tersebut.
Aksi Joget ini sebenarnya pernah digunakan oleh Donald Trump dan Boris Yeltsin di Amerika Serikat. Tapi berbeda hal apa yang dilakukan capres nomor urut 2 itu. Prabowo seringkali menampilkan tarian tersebut tanpa musik, terlihat tidak memperhatikan situasi, dan bahkan melakukan joget saat ditanya hal serius.
"Bedanya Trump dan Yeltsin hanya melakukan tarian tersebut beberapa kali di atas panggung, bukan sebagai strategi branding yang terus-menerus," kata dia, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga:
Kepergok Adu Mulut dengan Rachel Vennya di DWP, Okin Klarifikasi: Ini Debat Bukan Berantem
Menurut Reza, keberulangan joget 'gemoy' Prabowo, tanpa memperhatikan konteks acara, bersamaan dengan pernyataan-pernyataan yang kurang tegas, menimbulkan kekhawatiran terkait fungsi eksekutif Prabowo.
"Nah fungsi eksekutif ini berkaitan dengan kemampuan seseorang mengelola informasi dan membuat keputusan yang kokoh," tambah dia.
Reza menyampaikan bahwa joget Prabowo mungkin dapat dianggap sebagai bentuk kompensasi dan pengalihan perhatian dari penurunan kemampuan Prabowo dalam berpikir strategis di level tertinggi pejabat negara. Ia menegaskan bahwa strategi branding melalui joget juga berisiko menjadi senjata makan tuan, mengingat upaya terus-menerus untuk mengarahkan Prabowo berjoget dapat mempertumpul kapasitas kognitifnya, bukan membantu memulihkan fungsi eksekutifnya.
Baca Juga:
Jelang Debat Capres-Cawapres Prabowo Subianto masih Sibuk Kerja, Yakin Bisa Fokus saat Adu Gagasan?
"Sudah hampir dua jam debat berlangsung. Fungsi eksekutif Prabowo terlihat terbatas, dan saya merasa empati terhadap beliau," ujar Reza.
Gimmick, aksi pengalihan yang dijelaskan Reza memang menjadi kritik untuk Paslon Nomor Urut 2 tersebut di debat-debat lainnya. Memang hal ini bisa mempengaruhi keyakinan masyarakat yang belum menentukan pilihan mereka di Pilpres 2024.
Sebagian pendukung termasuk tim pemenangan Prabowo-Gibran tentu sudah menyiapkan risiko dengan aksi 'gemoy' Ketum Gerindra itu. Sejuh ini karakter Prabowo berbeda dari dua kandidat lain.
Debat capres-cawapres tersisa empat kali lagi. Usai debat perdana, debat kedua akan dihelat pada 22 Desember 2023 nanti.
Berita Terkait
-
Ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Anies Baswedan Viral Lagi, Auto Diprotes: Masuk Politik Aja
-
Berani Banget, Syahrini Lakuin Joget Erotis dengan Pria Lain hingga Buka Baju Tanpa Sepengetahuan Reino Barack?
-
Momen Anies Baswedan Beri Perhatian untuk Putri Ariani ketika Belum Populer, Bikin Haru: Jangan Merasa Kita Kecil
-
Selvi Ananda Pakai Kaos Seharga Rp11 Juta, Gercep Diingatkan: Yang Penting Tidak Korupsi
-
Ahmad Dhani Diduga Ledek Anies dan Ganjar Lewat Video Ini, Auto Disentil Kekalahan di 2019: Menjadi Pecundang Ulung
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Mulianya Bos DRW Skincare Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kebakaran Pasar Kutoarjo
-
Pendapatan Tumbuh 40 Persen Sepanjang 2023, Arkadia Digital Media Siapkan Strategi Tingkatkan Kinerja
-
Sebut Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Diingatkan Bagaimana SBY Memimpin Dulu
-
Foto Dirinya Menghadap Jokowi di Jogja jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Bocorkan Isi Perbincangannya
-
Tanggapi soal Ramai Salam 4 Jari, Anies Baswedan Yakin Masyarakat Butuh Perubahan Besar