"Kita kan memilih pemimpin presidensial, bukan memilih perdana menteri yang memang perdana menteri dibutuhkan kemampuan debat yang tinggi. Jadi tidak diutamakan kemampuan debatnya," kata dia.
"Ingat kita memilih presiden secara sistem presidensial. Nah sistem presidensial kebutuhannya bukan pada berdebat, tapi dari delivery termasuk soal kepemimpinan dan eksekusi," tambah Budiman.
Berita Terkait
-
Heboh Pernyataan Airlangga Hartanto Soal Anggaran Makan Siang Gratis, Bikin Netizen Khawatir: Takut Disunat!
-
Selvi Ananda Pakai Kaos Seharga Rp11 Juta, Gercep Diingatkan: Yang Penting Tidak Korupsi
-
Diduga Tuduh Prabowo-Gibran Curang, Umi Pipik Minta Maaf: Jangan Saling Serang
-
Demi Nyaleg di Pemilu 2024, Vicky Prasetyo Akui Bobol Tabungan
-
Denny Cagur Cemas Tunggu Hasil Penghitungan Suara di KPU, Ini Pesan Mendiang Ibunda
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Mulianya Bos DRW Skincare Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kebakaran Pasar Kutoarjo
-
Pendapatan Tumbuh 40 Persen Sepanjang 2023, Arkadia Digital Media Siapkan Strategi Tingkatkan Kinerja
-
Sebut Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Diingatkan Bagaimana SBY Memimpin Dulu
-
Foto Dirinya Menghadap Jokowi di Jogja jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Bocorkan Isi Perbincangannya
-
Tanggapi soal Ramai Salam 4 Jari, Anies Baswedan Yakin Masyarakat Butuh Perubahan Besar