Baktora | MataMata.com
Tangkapan layar - Bungkus rokok bergambar Anies-Muhaimin yang tersebar di Kabupaten Jembrana, Bali. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Matamata.com - Kampanye paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar baru-baru ini membuat geger media sosial. Pasalnya, sebuah bungkus rokok berwarna hijau dicetak dengan foto pasangan Anies-Muhaimin.

Hal itu pun diklaim bukan Alat Peraga Kampanye (APK) apalagi buatan dari Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin. Meski begitu, terlihat satu lambang partai yakni PKB dalam bungkus rokok hijau itu.

Lalu bagaimana bungkus rokok tersebut menjadi ramai jadi perbincangan yang berpotensi menurunkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1?.

Baca Juga:
Jika Terpilih jadi Wakil Presiden, Muhaimin Iskandar siap 'Dislepet' Mundur di Tengah Jalan

Untuk diketahui, bungkus rokok bergambar Anies-Muhaimin sendiri beredar di Bali, tepatnya di Kabupaten Jembrana. Beberapa video juga sempat ramai jadi hujatan netizen di media sosial.

Juru Kampanye Timnas AMIN Bali, Ahmad Baraas mengaku bahwa bungkus rokok itu muncul diduga ada sangkut pautnya dengan caleg PKB yang akan maju di Bali. Ahmad Baraas mengaku sedang memanggil caleg yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi.

"Kami Timnas [AMIN] Bali itu mendesak teman-teman PKB memanggil caleg tersebut. Merka dimintai keterangan, apakah benar dia yang buat, lalu dasar pertimbangannya karena apa, kita minta klarifikasinya," terang Baraas dikutip dari Antara, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga:
Ambisi Capres Nomor Urut 1 ke Muhaimin Iskandar jelang Debat Cawapres: Kita Optimistis

Caleg yang dimaksud adalah Ahmad Halim yang maju sebagai caleg DPR RI menyusul gambar dirinya yang ada di bagian belakang bungkus rokok.

"Mereka [PKB] sendiri juga belum tahu itu benar atau tidak yang buat calegnya, masih ditelusuri. Tadi malam [Rabu, 20/12/2023], kami rapat dengan PKB, belum ada memberikan informasi. Memang, katanya ada di sini [Bali] rokok itu beredar, tetapi terbatas di kalangan sana [Jembrana]; tetapi itu rokok tanpa cukai itu, dia [pelaku] linting sendiri. Maka dari itu, kami yakin itu bukan dari tim pemenangan," kata Ahmad Baraas.

Disinggung apakah ada arahan dari Timnas AMIN di tingkat pusat, Baraas mengaku tak pernah mendapat mandat untuk pembuatan bungkus rokok tersebut. Baraas juga membantah bungkus rokok itu adalah APK yang digunakan untuk berkampanye.

Baca Juga:
Dugaan Kecurangan Muncul Usai Banyak APK Anies-Muhaimin Dicopot, Timnas Pemenangan Gunakan Kampanye Lain

Dugaan adanya pembuatan bungkus rokok bergambar paslon nomor urut 1 dianggap sebagai salah satu black campaign. Ia menduga ada oknum kelompok yang ingin merusak kondusifitas pemilu damai.

"Iya, [bisa saja] dari pihak lain. Kami tidak tahu siapa yang membuat itu, yang jelas, itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitasnya AMIN," ujar Baraas.

Saat ini, Timnas AMIN Bali masih menunggu klarifikasi dari PKB sembari menyiapkan diri menyambut kehadiran Anies Baswedan yang dijadwalkan melakukan kunjungan kampanye di Pulau Dewata pada penghujung Desember 2023 nanti.

Timnas AMIN belum memastikan apakah dengan adanya "rokok AMIN" itu akan berpengaruh terhadap suara pendukung paslon nomor urut 1 tersebut. Namun demikian, Baraas menilai di Bali sendiri potensi suara cukup merata khususnya dari kalangan umat Islam.

Masih dalam tahapan klarifikasi, kampanye hitam atau black campaign memang kerap terjadi menuju Pemilu 2024 ini. Bukan tanpa alasan, black campaign sendiri bisa dijadikan strategi untuk mempengaruhi beberapa suara pendukung.

Di sisi lain, serangan seperti ini dianggap tak relevan lagi dan pelaku penyebaran pun bisa terkena imbas besar. Hal itu menyusul dengan pendidikan politik masyarakat Indonesia yang sudah lebih baik dibanding 15 tahun belakangan.

Load More