Baktora | MataMata.com
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. (Twitter/@Rocky___2023)

"Kalau saya ditanya, saya juga tidak tahu teknologi yang canggih begitu. Rasa-rasanya mereka [KPU] menyiapkan tiga untuk cadangan, kalau [satu] tidak berfungsi masih ada pegangan lain," terang Ganjar.

Memang penyediaan tiga alat mik tersebut terkesan berlebihan. Namun bagi mantan Gubernur Jawa Tengah ini hal itu mungkin untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Saya dulu juga dapat tiga mik, mikirnya banyak sekali. Tapi oh, ada orang yang punya pemikiran lain, mungkin mereka punya ilmunya sendiri," sebut dia.

Ramainya soal tiga mikrofon itu juga dijawab oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari. Ia menjelaskan bahwa mik yang tersambung ke telinga hanya berfungsi sebagai pengait untuk ke telingan atau ear feeder.

"Semua cawapres bisa ditanya dan juga stasiun TV penyelenggara debat, termasuk tim paslon yang berada di holding room saat pemasangan mik," kata Hasyim.

Penggunaan mikrofon sendiri memang dianggap terlalu banyak ketika debat cawapres Jumat kemarin. Meski begitu, persiapan untuk menghindari masalah suara ketika live bisa diminimalisasi.

Terlepas dari pengunaan mikrofon, gaya Gibran Rakabuming Raka yang mendominasi debat tersebut tetap mendapat kritikan. Tak sedikit yang mempertanyakan maksud Gibran melontarkan akronim ke salah satu kandidat dan pernyataannya yang tak sesuai seperti debat seorang calon pemimpin.

Meski begitu, Gibran yang dinilai menguasai panggung malam itu juga bisa diimbangi oleh dua kandidat lainnya. Seperti Mahfud MD yang secara pengalaman mampu menjawab dan meluruskan kondisi pemerintahan yang cukup kesulitan saat menyelesaikan satu persoalan.

Load More