Baktora | MataMata.com
Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan love kepada audiens. (Instagram/@prabowo)

Matamata.com - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka masih jadi sorotan setelah performa debatnya yang dianggap dominan dari dua kandidat lain saat debat cawapres pekan kemarin.

Gibran Rakabuming Raka memang cukup menguasai panggung saat berdebat, Jumat (22/12/2023). Meski begitu, tak sedikit yang memberikan kritik bahwa gaya debat Wali Kota Solo tersebut seperti seorang mahasiswa bukan sesosok pemimpin, salat satunya pelontaran singkatan SGIE juga dianggap sebagai jebakan untuk cawapres nomor urut 1.

Lalu, apakah memang cara Gibran berdebat malam itu mampu menaikkan elektabilitasnya?. Apakah anak muda juga yakin untuk memilih paslon nomor urut 2 setelah debat tersebut didominasi oleh sosok pemimpin muda?.

Baca Juga:
Bongkar Akar Persoalan Kemiskinan di Indonesia, Cak Imin Geram Pengusaha yang Ikut-ikutan Buat Aturan

Membahas naik tidaknya elektabilitas serta kepastian pemilih muda untuk menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Gibran memang tak bisa akurat 100 persen. Pasalnya masih ada kemungkinan paslon lain yang mampu menarik minat anak muda untuk memilih mereka.

Sosok Gibran yang diyakini sebagai pemimpin muda memang bisa jadi representasi pertanyaan gen z dan generasi milenial yang menginginkan pemimpin dari kalangan anak muda. Meski begitu, Gibran tak melulu menjadi sosok yang akan mereka pilih.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pro Rakabuming Raka (Praka) Osco Olfriady meyakini bahwa sosok Gibran kuat akan menjadi pilihan masyarakat. Bahkan ia memprediksi elektabilitas cawapres tersebut akan meningkat.

Baca Juga:
Gibran Rakabuming Dijuluki Lokomotif Orde Muda, Apa Maksudnya?

"Kalau prediksi kita tepat sekali, prediksi kita akurat, karena saat debat cawapres penampilan Mas Gibran juga sangat baik," kata Osco dikutip, Selasa (26/12/2023).

Ia juga tak menampik, bahwa Gibran merupakan pemimpin muda yang sempat diragukan untuk bertarung di Pilpres tahun depan. Namun performanya di debat cawapres justru di luar ekspektasinya.

"Yang disebut dengan underdog atau tidak diperhitungkan, ternyata lebih unggul, lebih bisa menjawab dengan baik, gestur dan pembawaan emosi sangat terkontrol," kata Osco.

Baca Juga:
Gibran Lontarkan Istilah Tak Biasa ke Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo: Mungkin Mencari agar Orang Lain Sulit Jawab

Mendapat dukungan dari tim pemenangnya, sebagain masyarakat menilai Gibran dianggap masih kurang dalam perdebatan cawapres kemarin. Meski dianggap menguasai beberapa isu, ada sedikit kesalahan yang dia lakukan.

Pelafalan SGIE yang harusnya menggunakan bahasa Inggris, masih dilafalkan dengan bahasa Indonesia. Meski begitu, Gibran cukup jitu melemparkan pertanyaan kepada dua lawannya.

Di sisi lain, keputusan anak muda untuk memilihnya dalam pemungutan suara 14 Februari 2024 juga belum menjadi keputusan bulat mereka. Pakar politik UGM, Mada Sukmajati mengatakan bahwa sosok pemimpin muda belum sepenuhnya menarik kaum muda lainnya memilih Gibran.

Sasaran anak muda memang menjadi target para kandidat capres-cawapres. Hal itu tak lain karena posisi pemilih muda paling dominan pada Pemilu 2024 nanti.

Hingga kini tak sedikit anak muda yang kerap ditunjuk dalam penyelenggaraan kampanye para kandidat paslon, untuk mempersuasi generasinya mendukung paslon tersebut.

Load More