Matamata.com - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) berharap agar debat keempat Pilpres 2024 dapat berlangsung tanpa adanya singkatan yang kurang jelas.
Penggunaan singkatan sendiri sudah dievaluasi untuk tak lagi digunakan, termasuk saat debat ketiga kemarin, para capres tak gunakan singkatan yang rumit.
"Mudah-mudahan kita dapat menghindari kebingungan dengan singkatan-singkatan seperti yang terjadi sebelumnya," ungkap Kapten Timnas AMIN, Marsekal Madya TNI Purn. Muhammad Syaugi, dikutip, Minggu (14/1/2024).
Baca Juga:
Ada Pelanggaran Pemilu saat Anies Baswedan Kampanye di Gorontalo?, Begini Penjelasannya
Syaugi menyatakan optimisme bahwa debat keempat, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI antar-cawapres, akan berjalan lancar.
Dia menyebutkan bahwa Cak Imin telah melakukan persiapan yang matang untuk menjelaskan dengan jelas visi, misi, dan gagasan pasangan AMIN agar dapat diterima oleh masyarakat.
"Dia sudah mempersiapkan diri dengan serius untuk menguraikan topik-topik yang akan diperdebatkan pada debat cawapres yang dijadwalkan pada 21 Januari 2024," katanya.
Baca Juga:
Survei Pemilu 2024 Versi NSN: Gerindra Geser PDI Perjuangan, PSI Tembus 4 Persen!
Syaugi menegaskan bahwa Cak Imin akan mengadopsi gaya debat Anies Baswedan pada debat keempat.
Ia berharap partisipasi tersebut dapat memberikan warna yang menarik bagi para pemilih.
"Kami berharap bahwa debat ini akan menjadi wadah yang produktif dan memberikan pengaruh positif kepada pemilih, mengingat contoh yang sudah diberikan oleh Pak Anies sebelumnya," tambahnya.
Seperti diketahui, pada debat kedua, tepatnya saat para cawapres unjuk gigi di debat perdananya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menggunakan singkatan SGIE.
Arti singkatan tersebut merujuk pada ekonomi syariah yang berkembang saat ini. Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Gibran yang ditujukan kepada Cak Imin.
Muhaimin Iskandar pun tak mampu memberikan jawaban karena tak mengerti kepanjangannya. Namun ketika Gibran menyebutkan ekonomi syariah, cawapres nomor urut 1 itu mampu menjelaskan secara gamblang.
Hal ini dinilai bahwa Gibran sengaja memberikan singkatan yang tidak etis. KPU pun ambil langkah untuk melarang menggunakan singkatan yang tak bersubstansi dalam pertanyaan di debat-debat selanjutnya.
Berita Terkait
-
Selvi Ananda Pakai Kaos Seharga Rp11 Juta, Gercep Diingatkan: Yang Penting Tidak Korupsi
-
Diduga Tuduh Prabowo-Gibran Curang, Umi Pipik Minta Maaf: Jangan Saling Serang
-
Pamer Bunga Berinisial C, Aksi Marshanda Bikin Nama Cak Imin Terseret
-
Bukan Vicky Prasetyo! Setelah 10 Tahun Menjanda, Akhirnya Marshanda Punya Teman Spesial Inisial C, Nama Cak Imin Keseret
-
Nama Almarhum Anaknya Dibawa-bawa, Ridwan Kamil Tak Terima : Kalah kalah Aja!
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Mulianya Bos DRW Skincare Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kebakaran Pasar Kutoarjo
-
Pendapatan Tumbuh 40 Persen Sepanjang 2023, Arkadia Digital Media Siapkan Strategi Tingkatkan Kinerja
-
Sebut Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Diingatkan Bagaimana SBY Memimpin Dulu
-
Foto Dirinya Menghadap Jokowi di Jogja jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Bocorkan Isi Perbincangannya
-
Tanggapi soal Ramai Salam 4 Jari, Anies Baswedan Yakin Masyarakat Butuh Perubahan Besar