Baktora | MataMata.com
Gibran Rakabuming Raka saat memaparkan jawaban di debat cawapres, Minggu (21/1/2024). (Instagram/@prabowo)

Matamata.com - Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dianggap makin dekat dengan kemenangan satu putaran di Pilpres 2024. Hal itu menyusul dengan performa Gibran yang dinilai bagus di debat cawapres kedua pada Minggu (21/1/2024).

Relawan untuk Majukan Indonesia (RUMI) melihat bahwa penampilan Gibran luar biasa. Kendati begitu, sejumlah pihak mengingatkan bahwa tim pemenangan jangan terlalu jumawa dengan kemenangan satu putaran.

Koordinator Nasional RUMI, Raizal Arifin mengatakan performa Gibran di dua debat kemarin tidak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan Gibran juga semakin percaya diri tampil di depan publik.

Baca Juga:
Emosi Mahfud MD Memuncak Saat "Diserang" Gibran Rakabuming di Debat Pilpres, Ini Kata Pakar Ekspresi

"Kita lihat Mas Gibran semakin percaya diri tampil di debat kedua ini. Terlihat juga ia mampu menjawab semua pertanyaan debat dengan matang," ujar Raizal dikutip, Selasa (23/1/2024).

Dengan performa Gibran serta kepercayaan dirinya, sinyal kemenangan sekali putaran semakin terlihat. Raizal mengklaim bahwa hal ini bisa terwujud saat pemungutan suara 14 Februari mendatang.

"Tentu kemenangan sekali putaran ini semakin dekat. Jadi kami juga semangat untuk mengawal," katanya.

Baca Juga:
Nama Tom Lembong Trending di Twitter, Apa saja Prestasinya hingga kerap Disebut Gibran saat Debat Cawapres

Meski begitu, performa Gibran yang dianggap bagus di debat kedua ini bisa menjadi batu sandungan untuk ambisinya menang satu putaran. Gimik yang ia layangkan ke kandidat lain termasuk penggunaan istilah dan singkatan, justru bisa menurunkan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Pakar Politik UGM, Wawan Mas'udi menilai ada sentimen negatif yang muncul di tengah publik selepas Gibran tampil di debat keempat ini.

Baca Juga:
Mahfud MD vs Gibran Rakabuming Raka di Debat Cawapres, Berawal dari Greenflation Diakhiri dengan Salam Menunduk

Tak dipungkiri secara substansi, Gibran mampu menjawab pertanyaan meski tak sepenuhnya membuat puas kandidat lain yang bertanya.

"Kalau Pak Gibran memang di luar substansi yang saya sampaikan, tampak lebih ofensif ya. Seperti di debat pertama masih menggunakan strategi yang sama dengan menanyakan sesuatu yang kira-kira buat orang lain tidak paham maksudnya," terang Wawan.

Performanya justru dianggap memunculkan sentimen negatif. Hal itu banyak terlihat pemberitaan yang ada di media sosial.

Kandidat cawapres, Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka saat adu argumen dalam debat cawapres di JCC, Senayan, Minggu (21/1/2024). (YouTube/ KPU RI)

"Strategi politik atau strategi debat itu ternyata bisa memunculkan respon publik yang juga berbeda-beda. Bisa jadi Pak Gibran kena batunya dengan caya begitu kan, karena sentimen publik cenderung negatif di pemberitaan medsos," ujar dia.

Di sisi lain Pakar Komunikasi Politik, Efendi Gazali menyebutkan gimik Gibran saat mencari jawaban ketika melayangkan pertanyaan ke Mahfud MD baru pertama dilihat di debat capres manapun.

Di sisi lain gimik yang dibuat Gibran memang wajar dilakukan dalam debat. Hanya saja menurut Efendi jika hal itu dilakukan berulang kali, akan sangat mengganggu.

"Kalau satu kali (gimik) enggak apa-apa. Tapi mulai lagi ada ya, itu yang saya khawatirkan. Kalu satu kali, wuih enak gitu kan anak muda, karena anak muda tuh selalu kelihatan enak. Tapi begitu agak lebih, itu lewat (kelewatan)," ujar Efendi dikutip dari kanal YouTube Metro Tv, Senin.

Load More