Matamata.com - Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak pernah memalsukan ijazah milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas polemik yang sempat mengaitkan nama universitas ternama di Yogyakarta itu dalam isu dugaan pemalsuan ijazah kepala negara.
Mahfud MD menyampaikan klarifikasi ini di hadapan awak media. Ia menekankan, selama ini tidak ada bukti kuat atau alasan logis yang dapat mengaitkan UGM dalam kasus tersebut.
Bahkan, menurutnya, isu mengenai keabsahan ijazah Presiden Jokowi seharusnya sudah tidak lagi perlu menjadi perdebatan di ruang publik, apalagi mempermasalahkan kredibilitas almamater Presiden.
"UGM jelas-jelas tidak pernah memalsukan ijazah siapa pun, termasuk milik Pak Jokowi. Tuduhan semacam itu sama sekali tidak memiliki dasar hukum yang jelas," ujar Mahfud MD sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Rabu (16/4/2025).
Lebih lanjut, Mahfud MD juga menanggapi permintaan sejumlah pihak yang meminta UGM untuk kembali memberikan klarifikasi atau terlibat dalam kasus ini.
Menurut Mahfud, lembaga pendidikan seperti UGM sudah cukup berperan ketika menegaskan kebenaran data akademik Presiden Jokowi.
Ia menilai, tak perlu lagi pihak kampus turun tangan dalam persoalan yang kini lebih didominasi oleh aspek politis daripada legal administratif.
Mahfud menambahkan, semua proses verifikasi ijazah serta penjelasan mengenai riwayat pendidikan Jokowi telah dilakukan secara terbuka.
Menurutnya, isu yang sengaja dihembuskan tanpa dasar hukum dan bukti valid hanya menjadi polemik yang tidak membangun.
Ia pun mengingatkan pentingnya mengedepankan fakta dan pemahaman hukum dalam menanggapi kasus-kasus serupa, agar opini publik tidak mudah dipengaruhi oleh kabar yang belum terverifikasi.
Sikap Mahfud MD ini sejalan dengan sejumlah pernyataan resmi dari UGM yang sebelumnya telah menegaskan keabsahan ijazah yang dimiliki Presiden Joko Widodo.
Kampus UGM telah berkali-kali memastikan bahwa dokumen akademik tersebut autentik dan proses pendidikan Jokowi berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Dengan adanya klarifikasi terbaru dari Mahfud MD, isu dugaan pemalsuan ijazah Presiden Jokowi diharapkan tidak lagi dijadikan alat untuk menyerang kredibilitas baik Presiden maupun institusi pendidikan UGM.
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Jokowi Pastikan Hadir dalam Gelar Perkara Khusus Dugaan Ijazah Palsu
-
Prabowo Sebut RS Kardiologi Emirates Indonesia Merupakan Gagasan Jokowi
-
Polda Metro Jaya Pastikan Proses Hukum Roy Suryo dkk Berjalan Profesional dan Seimbang
-
KPK Terbuka Tindaklanjuti Laporan Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Bawa Ijazah Asli, Jokowi Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu
Terpopuler
-
Rhoma Irama Duet dengan JKT 48 di Puncak Perayaan HUT ke-31 Indosiar: Musik Itu Universal
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Bukan Sekadar Viral, IMPACT Ajak Kreator Indonesia Bangun Warisan Bisnis Berkelanjutan
Terkini
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Pemerintah Atur Pemanfaatan Kayu Banjir di Sumatera untuk Percepat Rehabilitasi
-
Seskab Teddy: Media Berperan Jaga Optimisme Pemulihan Bencana