Matamata.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto menggelar pertemuan mendadak dengan sejumlah pejabat tinggi negara di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (30/7) malam. Pertemuan tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 WIB dan membahas persoalan serius terkait pelanggaran standar mutu beras di pasaran.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan pertemuan itu dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Kepala Bappisus Aries Marsudiyanto.
“Salah satu isu yang dibahas pada pertemuan ini adalah terkait penertiban pasokan beras dan temuan pelanggaran standar mutu beras premium dan medium di pasaran,” ujar Teddy, seperti dikutip dari unggahan Instagram resmi Sekretariat Kabinet, Rabu malam.
Presiden Prabowo, kata Teddy, menginstruksikan agar aparat mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti melanggar ketentuan, dan memastikan penegakan hukum berjalan sesuai aturan.
Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa terdapat 212 merek beras premium dan medium yang beredar di pasaran tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
“Ini khusus untuk beras premium dan medium yang tidak sesuai standar. Kami tegaskan, ini adalah standar pemerintah,” tegas Amran.
Ia menambahkan, penindakan hukum akan difokuskan kepada pelaku penjualan beras oplosan, terutama dalam kategori premium dan medium.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa empat produsen besar telah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan atas dugaan pelanggaran standar mutu beras.
“Saat ini kita sudah menaikkan sidik terhadap empat produsen besar, yakni PT FS, PT WPI, SY, dan SR,” kata Kapolri di Jakarta.
Kapolri juga mengungkap bahwa Satgas Pangan Polri sebelumnya telah memeriksa 16 produsen beras, 39 orang saksi, dan empat ahli. Tak hanya itu, aparat juga melakukan penggeledahan, penyitaan barang bukti, serta memasang garis polisi di lokasi produksi dan gudang milik para produsen.
“Pengungkapan kasus beras diduga melanggar standar mutu juga dilaksanakan di beberapa daerah,” tambahnya. (Antara)
Berita Terkait
-
280 Pengemudi Becak di Banyumas Terima Becak Listrik Bantuan Presiden Prabowo
-
Koalisi Sipil Mendesak Presiden Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional
-
Kapolri Tegaskan Komitmen Dukung Instruksi Presiden Tangani Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Program "Satu Desa Satu Megawatt": Menteri ESDM Laporkan Akselerasi PLTS ke Presiden Prabowo
-
Kapolri Tegaskan Babak Baru Polri: Integritas, Moral, dan Pelayanan Publik Jadi Kompas Perubahan
Terpopuler
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
-
211 Titik Blank Spot di Sulsel Segera Teraliri Internet, Pemerintah Targetkan Aktivasi Akhir Tahun
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Sekjen Liga Muslim Dunia Sampaikan Belasungkawa dan Tawaran Dukungan untuk Korban Banjir Indonesia
-
Mangkir Dua Kali, Selebgram Lisa Mariana Dijemput Paksa Terkait Video Asusila
Terkini
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
-
211 Titik Blank Spot di Sulsel Segera Teraliri Internet, Pemerintah Targetkan Aktivasi Akhir Tahun
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Sekjen Liga Muslim Dunia Sampaikan Belasungkawa dan Tawaran Dukungan untuk Korban Banjir Indonesia
-
Mangkir Dua Kali, Selebgram Lisa Mariana Dijemput Paksa Terkait Video Asusila