Matamata.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antara ulama dan kepolisian dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Pesantren (Ponpes) Buntet di Cirebon, Jawa Barat.
“Polri dan ulama memiliki peran dan fungsi yang saling melengkapi dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/8).
Kapolri menilai, kegiatan haul bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap para sesepuh yang telah wafat, tetapi juga menjadi ajang memperkuat nilai-nilai keislaman dan budaya pesantren, sekaligus mempererat hubungan antara ulama dan umaro.
“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan, doa, dan rasa syukur atas jasa para sesepuh dan warga Buntet Pesantren yang telah wafat,” ujar Kapolri.
Haul yang dipimpin KH Adib Rofi’uddin Izza itu turut dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer Gerungan, serta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Hadir pula para kiai, sesepuh, dan warga Ponpes Buntet.
Dari jajaran Mabes Polri, tampak Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kabaintelkam Komjen Syahardiantono, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Irjen Asep Hendradiana, serta Wakabareskrim Irjen Asep Edi Suheri.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, serta sambutan dari para kiai dan pimpinan lembaga.
Kapolri juga mengajak seluruh elemen pondok pesantren untuk terus mendukung peran Polri dalam menyukseskan program nasional menuju kemajuan bangsa.
“Kapolri memohon doa dan mengajak seluruh kiai, ustaz, ulama, santri dan santriwati untuk mendukung setiap langkah dan upaya Polri dalam menyukseskan program pemerintah demi mewujudkan visi 'Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045',” pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Polri Bidik Korporasi Pembalakan Liar Penyebab Banjir Sumut dengan Jerat Pidana Lingkungan dan TPPU
-
Ulama Aceh Minta Presiden Tetapkan Bencana Nasional di Tiga Provinsi Sumatera
-
Polri Hadirkan Aplikasi Pengaduan Reserse Terpadu: Layanan Lebih Cepat, Transparan, dan Responsif
-
Gus Yahya Siap Islah, Tegaskan Pentingnya Menjaga Tata Organisasi NU
-
Kapolri Tegaskan Babak Baru Polri: Integritas, Moral, dan Pelayanan Publik Jadi Kompas Perubahan
Terpopuler
-
Satgas PKH Klarifikasi 27 Perusahaan Terkait Pemicu Banjir Bandang di Sumatera
-
Pejabat Negara Pantau Misa Malam Natal di Katedral, Menko PMK Ajak Doakan Korban Bencana
-
KPK Buka Peluang Kembangkan Kasus Suap Bupati Bekasi ke Pihak Lain
-
MEYS 2025: Nida Saithi Bicara Kepemimpinan Etis dan Literasi Hukum untuk Generasi Muda
-
Joneri Alimin Jadi Sorotan di MEYS 2025, Bicara Diplomasi Ekonomi dan Peran Pemuda Muslim
Terkini
-
Satgas PKH Klarifikasi 27 Perusahaan Terkait Pemicu Banjir Bandang di Sumatera
-
Pejabat Negara Pantau Misa Malam Natal di Katedral, Menko PMK Ajak Doakan Korban Bencana
-
KPK Buka Peluang Kembangkan Kasus Suap Bupati Bekasi ke Pihak Lain
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Dukung Kelancaran Nataru
-
Presiden Prabowo Terima Laporan Pembangunan Kampung Haji di Mekkah