Matamata.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan penyebab masih maraknya kebakaran di ibu kota meskipun program penyediaan satu alat pemadam api ringan (APAR) per rukun tetangga (RT) sudah berjalan.
Pramono menyebut kondisi di lapangan kerap membuat kebakaran sulit dikendalikan. Ia mencontohkan peristiwa di Tamansari, Jakarta Barat, yang meluas karena kawasan padat penduduk dan tiupan angin kencang.
“Masih berjalan. Hanya memang dalam kondisi seperti ini, apalagi yang kebakar kebanyakan plastik, sampah, dan sebagainya, pasti nggak terkejar. Apalagi dengan kepadatan dan kemarin saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Damkar, apinya itu cepat sekali karena angin,” ujar Pramono di Jakarta Barat, Selasa (30/9).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan program satu RT satu APAR perlu terus dilanjutkan sebagai langkah pencegahan kebakaran. Menurutnya, selain APAR, penyediaan hydrant di kawasan padat penduduk juga bisa menjadi opsi.
Namun, ia mengingatkan pemasangan hydrant tidak bisa dilakukan sembarangan. “Memang harus dicek terlebih dahulu, kira-kira cocoknya hydrant atau APAR,” kata Ima.
Sebagai informasi, Pramono telah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) terkait program satu RT satu APAR. Program ini ditargetkan rampung pada Agustus 2025 sehingga setiap RT di Jakarta memiliki minimal satu APAR.
Meski demikian, Pramono belum merinci jumlah RT yang sudah menerima APAR hingga saat ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Tragedi Kebakaran Kemayoran: Calon Ibu Muda Tewas Menjelang Hari Kelahiran Pertama
-
27 Delegasi COP30 Dirawat Usai Kebakaran di Zona Biru, Mayoritas Akibat Asap
-
Menkeu Janji Tinjau Ulang Dana Transfer ke Jakarta pada 2026 jika Ekonomi Pulih
-
Kebakaran Hunian Pekerja di IKN Tak Ganggu Proyek Pembangunan
-
DKI Jakarta Tawarkan Dua Jalur Sertifikasi Halal untuk UMKM, Gratis Lewat Program Jakpreneur
Terpopuler
-
Polri Bidik Korporasi Pembalakan Liar Penyebab Banjir Sumut dengan Jerat Pidana Lingkungan dan TPPU
-
Zulhas Optimistis TPST Bantargebang Bersih Sampah dalam Dua Tahun lewat Skema WTE
-
Mentan Laporkan 44 Ribu Ton Beras Bantuan untuk Sumatera, Presiden Beri Apresiasi
-
BRIN Siap Produksi X-Ray Peti Kemas Berfitur RPM untuk Perkuat Pengawasan Bea Cukai
-
Kepala BGN Laporkan Insiden Mobil MBG di Jakut kepada Presiden Prabowo
Terkini
-
Polri Bidik Korporasi Pembalakan Liar Penyebab Banjir Sumut dengan Jerat Pidana Lingkungan dan TPPU
-
Zulhas Optimistis TPST Bantargebang Bersih Sampah dalam Dua Tahun lewat Skema WTE
-
Mentan Laporkan 44 Ribu Ton Beras Bantuan untuk Sumatera, Presiden Beri Apresiasi
-
BRIN Siap Produksi X-Ray Peti Kemas Berfitur RPM untuk Perkuat Pengawasan Bea Cukai
-
Kepala BGN Laporkan Insiden Mobil MBG di Jakut kepada Presiden Prabowo