Matamata.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berperan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa melalui penguatan rantai pasok pangan.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan bergizi. Di balik satu porsi makanan bergizi, ada petani sayur, peternak ayam, dan pelaku usaha kecil di desa yang ikut bergerak,” kata Wamentan Sudaryono saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan, sebagaimana dikutip dari keterangan di Jakarta, Rabu.
Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menyebut MBG sebagai contoh nyata kebijakan pemerintah yang menghadirkan manfaat ganda: pemerataan gizi bagi generasi muda sekaligus penguatan ekonomi petani dan pelaku usaha lokal.
Dengan melibatkan petani, UMKM, hingga penyedia bahan pangan di sekitar sekolah, program ini mendorong perputaran ekonomi dan peningkatan permintaan terhadap komoditas lokal.
“Manfaat MBG tidak hanya dirasakan anak-anak, tetapi juga petani yang memasok bahan pangan,” ujarnya.
Sudaryono menambahkan, MBG merupakan wujud pemerataan gizi yang inklusif, di mana setiap anak—baik dari keluarga mampu maupun kurang mampu—memperoleh hak yang sama untuk tumbuh sehat.
“Pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapat asupan gizi yang cukup agar bisa belajar dengan baik,” tuturnya.
Dalam kunjungannya, Wamentan juga berinteraksi dengan para siswa. Suasana terlihat hangat ketika ia mengajak anak-anak berbincang ringan tentang menu makanan yang mereka santap.
“Alhamdulillah, anak-anak senang dan makanannya habis. Bahkan yang awalnya tidak suka sayur akhirnya mau mencoba karena melihat temannya makan,” ujarnya sambil tersenyum.
Sudaryono menegaskan, program MBG bukan sekadar soal makan gratis, tetapi juga upaya membentuk pola makan bergizi seimbang dan kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Ia memastikan pemerintah memperkuat pengawasan mutu dan keamanan pangan dalam setiap tahap pelaksanaan MBG. Setiap makanan yang disajikan, katanya, terlebih dahulu melalui proses uji kelayakan dan kebersihan sebelum dibagikan kepada siswa.
“Pemerintah tidak menoleransi adanya makanan yang rusak atau tidak higienis. Target kita adalah zero defect—semua harus aman, bergizi, dan layak dikonsumsi anak-anak,” katanya.
Melalui pengawasan yang ketat dan kolaborasi lintas sektor, Wamentan berharap program MBG dapat berjalan optimal, tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga menjadi contoh nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Hasilnya memang tidak instan. Anak yang makan bergizi hari ini mungkin baru akan terlihat manfaatnya lima hingga sepuluh tahun ke depan, saat mereka tumbuh menjadi remaja yang sehat dan produktif. Inilah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.
Sudaryono juga mengajak seluruh pihak—mulai dari pemerintah daerah, guru, hingga pelaku usaha pangan—untuk terus mendukung keberlanjutan program MBG.
“Kita tidak boleh jadi bagian dari masalah, tetapi harus menjadi bagian dari solusi. Kalau ada kendala, mari kita perbaiki bersama,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
BGN Perketat SOP Usai Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa di Cilincing
-
Pemerintah Bidik Swasembada Gula, Telur, dan Ayam pada 2026 Usai Amankan BerasJagung
-
Tiga Dapur Program MBG di Lebak Kini Bersertifikat Higiene Sanitasi
-
Menko Pangan Ajak Publik Dukung Program MBG: Dorong Gizi Anak, Gerakkan Ekonomi Rakyat
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar