Matamata.com - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menilai kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dipadukan dengan kampanye Work From Mall (WFM) menjadi pendukung utama pergerakan wisatawan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Menurut Widiyanti, kebijakan ini memungkinkan masyarakat tetap produktif bekerja sambil menikmati suasana liburan.
“Kami mendukung penuh kebijakan WFA. Langkah ini merupakan solusi strategis untuk mengombinasikan suasana libur Natal dan Tahun Baru dengan tetap menjaga produktivitas kerja secara profesional,” ujar Widiyanti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (27/12).
Pernyataan tersebut disampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih melakukan pemantauan di Mal Pondok Indah, Jakarta, Jumat (26/12).
Widiyanti menjelaskan, kampanye ini terintegrasi dengan program “BINA Indonesia Great Sale 2025: Wisata Belanja di Indonesia”.
Program yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 tersebut melibatkan 400 pusat perbelanjaan, 800 merek, dan 80 ribu gerai di 24 provinsi dengan tawaran diskon mulai 20 hingga 80 persen.
Selain diskon besar, pemerintah juga menyediakan fasilitas pengembalian pajak (tax refund) sebesar 11 persen bagi wisatawan mancanegara.
“Sinergi antara produktivitas kerja dan momentum belanja nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi pariwisata dan perdagangan,” tambah Widiyanti.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat mencapai Rp110 triliun hingga akhir tahun. Ia berharap program ini memperkuat daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata belanja, terutama bagi turis asing.
“Sampai akhir tahun kita targetkan sekitar Rp110 triliun dapat dibelanjakan,” ungkap Airlangga.
Airlangga mencatat bahwa wisatawan dari negara tetangga seperti Malaysia sangat meminati wisata belanja di factory outlet Indonesia. Ia optimis penguatan sektor ini akan meningkatkan kualitas pariwisata nasional.
"Wisata belanja seperti inilah yang akan terus kita dorong sehingga quality tourism juga meningkat,” jelasnya.
Kegiatan pemantauan di pusat perbelanjaan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Ketua HIPPINDO Budihardjo Iduansjah, serta Ketua APPBI Alphonsus Widjaja. Para menteri meninjau langsung sejumlah tenant untuk memastikan penerapan program potongan harga berjalan efektif. (Antara)
Berita Terkait
-
Bea Cukai Terima 7.219 Laporan Penipuan, Mayoritas Modus Belanja Online
-
Menpar: Bangun Infrastruktur Pariwisata Butuh Kolaborasi dan Strategi Matang
-
Aaliyah Sibuk Beli Perabot Rumah Secara Online, Jelang Tinggal Seatap dengan Thariq Halilintar
-
Aaliyah Tak Lihat Harga saat Belanja, Respons Thariq Halilintar Disebut Perhitungan
-
Belanja Bulanan Bareng Aaliyah Massaid, Thariq Halilintar Ngeluh Harganya Kemahalan: Mulai Perhitungan
Terpopuler
-
DPR Dukung Strategi Hilirisasi Pertanian Rp371 Triliun untuk Kedaulatan Pangan
-
Menteri LH: Sampah Adalah Masalah yang Perlu Ditangani, Bukan Berkah
-
Pemprov NTB Alihkan Kendaraan Dinas ke Sewa Mobil Listrik Mulai 1 Januari 2026
-
Menpar: Kebijakan WFA dan Wisata Belanja Perkuat Pergerakan Wisatawan Libur Nataru
-
Polri Pulangkan 9 WNI Korban TPPO Kamboja, Korban Dijanjikan Kerja Operator Komputer
Terkini
-
DPR Dukung Strategi Hilirisasi Pertanian Rp371 Triliun untuk Kedaulatan Pangan
-
Menteri LH: Sampah Adalah Masalah yang Perlu Ditangani, Bukan Berkah
-
Pemprov NTB Alihkan Kendaraan Dinas ke Sewa Mobil Listrik Mulai 1 Januari 2026
-
Polri Pulangkan 9 WNI Korban TPPO Kamboja, Korban Dijanjikan Kerja Operator Komputer
-
Pemerintah Targetkan Belanja Masyarakat Akhir Tahun Tembus Rp110 Triliun