Matamata.com - Pemerintah menambah 280 unit perangkat satelit Starlink guna mempercepat pemulihan jaringan komunikasi di wilayah terdampak bencana di Sumatera. Langkah ini diambil untuk menjangkau titik-titik yang akses komunikasinya masih terputus.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menjelaskan bahwa pengadaan unit baru ini berjalan beriringan dengan perbaikan infrastruktur jaringan yang ada.
"Untuk daerah yang belum pulih (jaringan komunikasinya), saat ini kami menambahkan starlink 280 unit. Bersamaan dengan itu, percepatan pemulihan jaringan komunikasi terus dilakukan," ujar Pratikno dalam konferensi pers terkait pemulihan dan rencana strategis pascabencana di Jakarta, Senin (29/12).
Pratikno melaporkan bahwa jaringan komunikasi di 14 kabupaten/kota yang tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) kini telah kembali normal. Selain komunikasi, pemulihan infrastruktur dasar lainnya juga terus diperluas.
"Terkait dengan pemulihan jaringan listrik, pengiriman genset, mobil penjernih air, truk tangki, sumur siap pakai, toilet darurat, dan berbagai alat lainnya terus berlanjut dan diperluas pengoperasiannya," tambahnya.
Hingga Senin (29/12), lebih dari separuh wilayah terdampak di tiga provinsi tersebut telah bergeser dari fase tanggap darurat menuju fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi. Berikut adalah rincian status terkini di masing-masing wilayah:
- Aceh: 7 kabupaten/kota masuk fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi, sementara 11 daerah lainnya masih dalam masa tanggap darurat.
- Sumatera Utara: 8 kabupaten/kota masuk tahap transisi, sedangkan 8 daerah lainnya masih berstatus tanggap darurat.
- Sumatera Barat: 10 kabupaten/kota memasuki fase transisi, dan 3 daerah lainnya masih berada dalam status tanggap darurat.
Menko PMK menegaskan bahwa perpanjangan status tanggap darurat di beberapa wilayah bertujuan untuk memastikan kesiapan daerah sebelum memasuki tahapan pembangunan kembali.
"Daerah yang memperpanjang status tanggap darurat bertujuan agar wilayah-wilayah itu lebih siap masuk ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi," pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Menteri PKP Instruksikan Lokasi Huntap Penyintas Bencana Sumatera Dekat Fasilitas Umum
-
Presiden Prabowo Ajak Rakyat Perkuat Solidaritas untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Pejabat Negara Pantau Misa Malam Natal di Katedral, Menko PMK Ajak Doakan Korban Bencana
-
Anggota DPR Desak Pemerintah Tangani Kasus Stunting di Lokasi Bencana Sumatera
-
Huntap Korban Bencana di Tapanuli Tengah Mulai Dibangun, Mendagri Tekankan Gotong Royong
Terpopuler
-
Pemerintah Tambah 280 Unit Starlink untuk Pulihkan Komunikasi di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera
-
Jaga Kebersihan Selama Libur Nataru, Pengunjung Ragunan yang Buang Sampah Sembarangan Didenda Rp500 Ribu
-
Inspiratif! Magdolin Boukhary Tekankan Transformasi Budaya dan Kepemimpinan Nilai di MEYS 2025
-
Suara Segar dari MEYS 2025: Manal Boujnir Dorong Pemuda Muslim Peduli Lingkungan
-
Gerindra Dukung Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Nilai Lebih Efisien dan Tekan Biaya Politik
Terkini
-
Jaga Kebersihan Selama Libur Nataru, Pengunjung Ragunan yang Buang Sampah Sembarangan Didenda Rp500 Ribu
-
Gerindra Dukung Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Nilai Lebih Efisien dan Tekan Biaya Politik
-
Masa Libur Natal, 130 Ribu Wisatawan Padati Kawasan Monas Selama Akhir Pekan
-
Menhut Tegaskan Komitmen Perlindungan Satwa Endemik dan Kelestarian Habitat Orang Utan
-
Pemkot Mataram Bangun Kampung Nelayan Merah Putih Terintegrasi di Bintaro