Akan ada empat musisi kelas dunia yang tampil di Ngayogjazz 2018, Sabtu (17/11/2018). (Matamata.com/Bima Sandria)

Matamata.com - Perhelatan festival musik jazz tahunan Yogyakarta, Ngayogjazz hadir kembali, Sabtu (17/11/2018) nanti. Pada Ngayogjazz 2018 ini, pihak penyelenggara mengusung tema 'Negara Mawa Tata Jazz Mawa Cara'.

Saking menjadi perhelatan tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, Ngayogjazz sudah memasuki usia ke-12. Pada usianya yang semakin matang ini, Ngayogjazz memilih Desa Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, sebagai lokasi acara.

Sederet musisi jazz luar negeri pun turut mengisi Ngayogjazz 2018. Total ada 4 musisi luar negeri yang bakal memeriahkan Ngayogjazz.

Baca Juga:
Totalitas, 4 Artis Ini Dalami Peran Bisu di Film

Mereka adalah Kika Sprangers Quintet dari Belanda, Ozma Quintet dari Prancis, Rodrigo Parejo Quarte dari Spanyol, Nita Aartsen featuring Jean Sebastian yang juga dari Prancis, dan Mikele Montolli yang berasal dari Italia.

Nggak cuma musisi luar negeri saja dong tentunya, nama-nama seperti Syahrani, Idang Rasjidi, Brayat Endah Laras, hingga Tohpati Bertiga pun turut meramaikan Ngayogjazz 2018.

Tak lupa, penyanyi dengan suara khas Tompi akhirnya bisa bergabung dalam jajaran pengisi Ngayogjazz 2018.mIni merupakan kesempatan pertama Tompi bergabung di Ngayogjazz.

Baca Juga:
Desta Berbagi Kisah Pertama Kali Bertemu Natasha Rizky

''Tompi udah pengen ngisi dari kemarin, tapi baru sempat tahun ini,'' ujar Novindra Diratara, selaku panitia penyelenggara.

Akan ada empat musisi kelas dunia yang tampil di Ngayogjazz 2018, Sabtu (17/11/2018). (Matamata.com/Bima Sandria)

Novindra Diratara mengungkapkan ada hal baru yang disajikan di Ngayogjazz 2018 ini. Pihak penyelenggara ingin masyarakat menganggap jika desa tempat perhelatan Ngayogjazz jadi sebuah subjek, bukan hanya objek.

''Berharap masyarakat bisa menjadi mitra mutual untuk kami,'' imbuhnya.

Baca Juga:
Ketemu Lee Min Ho, Ini 7 Bukti Beby Tsabina KPopers Sejati

Novindra Diratara berharap dengan adanya Ngayogjazz 2018, musik jazz bisa dinilai sebagai musik yang membumi. Pihak terus berusaha bagaimana agar musik jazz bisa menjadi bagian dari masyarakat.

''Bagaimana jazz punya fans masing-masing tempat. Sekarang jazz bisa dinikmati di mana-mana,'' pungkas Novindra Diratara.

Baca Juga:
5 Perceraian Artis Terheboh di Indonesia

Load More