Matamata.com - Kabar duka datang dari keluarga maestro kroncong Mus Mulyadi. Mus Mulyadi meninggal dunia pada hari ini, Kamis (11/4/2019).
Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat. Menurut pihak keluarga, jenazah diberangkatkan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pantauan Suara.com, jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 12.15 WIB. Sejumlah keluarga dan kerabat juga sudah berdatangan ke sana.
Mus Mulyadi meninggal dunia sekitar pukul 09.08 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Dia meninggal setelah berjuang melawan penyakit diabetes.
Menurut putra mendiang, Erick Mulyadi, ayahnya itu mulai masuk rumah sakit sejak dua hari lalu. Ketika itu, kadar gula Mulyadi cukup tinggi.
Ditangani dokter, kondisi Mulyadi mulai membaik pada Kamis pagi tadi. Kadar gula darah sang ayah kata Erick sudah normal.
"Tadi pagi gulanya juga sudah turun, sudah ngomong mau pulang besok," kata Erick ditemui Suara.com di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat hari ini.
Tapi kondisi tersebut berubah setelah Mus Mulyadi sarapan. Jantung sang maestro melemah hingga akhirnya meninggal dunia.
"Jadi nggak ada firasat sama sekali. Tadinya kan udah mau pulang," ujar Erick.
Meski diabetes telah membutakan matanya, namun semangat Mus Mulyadi untuk menyanyi masih begitu besar. Buktinya, sehari sebelum meninggal, maestro kerongcong yang meninggal di usia 73 tahun itu masih ingin nyanyi di luar kota.
Hal itu disampaikan istri Mus Mulyadi, Helen Sparingga bersama anak keduanya, Erick, saat memberikan pernyataan di rumah duka Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
"Sebelumnya masih bisa ngomong. Kalau sudah sehat mau nyanyi ke Jogja, Bandung. Karena memang masih banyak tawaran menyanyi pelayanan maupun pesta ulang tahun dan show. Semangatnya masih besar," ujar Helen Sparingga.
Menurut Erick, Mus Mulyadi dilarikan ke rumah sakit karena gula darahnya tinggi mencapai 600. Hal itu membuat Mus lemas. Namun sehari dirawat di rumah sakit kondisinya membaik.
"Masuk ke rumah sakit kanrena lemas. Terus pindah ke kamar yang bagus, terus enak, bagus semua. liver bagus, jantung bagus semua bagus. Gulannya dari 600 sampai 158. Jadi ya memang sudah waktunya," sambung Helen.
Meski sedih, Helen mengaku ikhlas ditinggal suami tercinta. "Dia sebenarnya belum mau ninggalin kami, tapi Tuhan sudah kasih jalan dia ke surga. Saya rela, ikhlas, Mas Mus sudah tahu jalannya ke surga," tutur Helen Sparingga.
Mus Mulyadi merupakan seorang maestro keroncong Indonesia kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 14 Agustus 1945. Ia telah menghasilkan puluhan hits dan beberapa kali membintangi film layar lebar.
Setelah disemayamkan, jenazah rencananya dimakamkan di TPU Joglo, Jakarta Barat. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti soal waktu pemakaman. Yang jelas, pemakaman akan dilakukan setelah salah satu anak mendiang tiba di Tanah Air dari Australia.
Suara.com/Suci Febriastuti
Berita Terkait
-
Tak Ada Disaat Terakhir Sang Ayah, Putri Mus Mulyadi Ungkap Penyesalannya
-
Sebelum Meninggal, Mendiang Mus Mulyadi Ingin Makan Buah Ini
-
Mus Mulyadi Banyak Berkisah Soal Ini di Malam sebelum Meninggal
-
LIVE : Jenazah Mus Mulyadi Dibawa ke Rumah Duka
-
Sebelum Jadi Maestro Keroncong, Mus Mulyadi Sempat Jadi Gelandangan
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season