Murka Nora Alexandra Suaminya Didoakan Terbunuh di Penjara!

Matamata.com - Nora Alexandra dibikin murka oleh salah seorang netizen. Dia mengungkap hinaan dan umpatan yang diterimanya itu lewat Instagram.  Perempuan kelahiran Jember blasteran Swiss itu tahu kelakuan netizen itu setelah diberitahu oleh seorang fans. Si penggemar membagikan percakapannya dengan si haters.

Di situ terungkap Nora dinyinyiri mirip pekerja seks komersial. Bukan cuma itu, haters beralamat @aldii_201 itu mendoakan suaminya, Jerinx SID, terbunuh di penjara.

"Hi @aldii_201 terima kasih perkataan dan penilaian mengenai wajah saya yang anda lihat seperti maaf pe*** atau jab***, di sini yang saya kurang berkenan adalah Anda berharap suami saya terbunuh di penjara," tulis Nora di Instagram dikutip Rabu (9/9/2020).

Baca Juga:
Bantah Jauhkan Jerinx SID dari Ibunya, Nora Alexandra: Saya Tak Sekeji Itu

Mendengar ucapan haters yang berharap sang suami meninggal di penjara, Nora sakit hati. Dia lantas memberitahu saat Jerinx dibui saja sudah membuatnya terpukul.

"Apakah Anda tahu saya sudah menderita suami saya ditahan lalu apakah pantas anda juga ingin suami saya terbunuh di penjara?" ujarnya. "Semoga Anda tidak pernah merasakan sengsara dan derita!" sambung Nora.

Tapi Nora bersyukur memiliki banyak fans yang baik. Sebab tak sedikit fansnya yang memberitahu identitas si haters dalam waktu singkat. 

Baca Juga:
Kata Nora Alexandra Saat Disuruh Ceraikan Jerinx SID

Lewat sebuah video yang juga diunggah Nora, pemilik akun @aldii_201 akhirnya meminta maaf.  "Tak butuh waktu lama, karena mata-mata atau followers saya ada di mana-mana untuk melindungi saya dari ancaman atau kata-kata fitnah," kata Nora.

Sebagai informasi, Jerinx SID saat ini tengah berada di penjara karena kasus ujaran kebencian. Dia dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kasus tersebut berawal dari unggahan drummer Superman Is Dead di Instagram yang menyebut IDI kacung WHO. Untuk menanggapi kebijakan rapid test yang diberlakukan untuk ibu hamill lah pertama kali pernyataan tersebut dilontarkan. [Yazir Farouk]