Gegara Berkonflik dengan Aska Ongi, Aliff Alli Akui Alami Kerugian Besar

Matamata.com - Gara-gara konflik dengan Aska Ongi, Aliff Alli mengaku mengalami kerugian baik materil maupun immateril. Namun demi bertemu si buah hati, aktor asal Malaysia ini mengaku ikhlas. 

Persidangan yang digelar setiap minggu bertabrakan dengan waktu syuting. Aliff tak punya cara lain, selain menolak tawaran pekerjaan.

"Sebenarnya banyak sekali (kerugian). Jadi saya terpaksa menolak beberapa tawaran pekerjaan karena bentrok," kata Aliff Alli, saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021).

Belum lagi laporan polisi Aska Ongi terhadapnya atas dugaan kasus KDRT. Sebagai warga negara, adik aktor Miller Khan ini berusaha menyempatkan waktu jika mendadak ada panggilan polisi.

"Panggilan kepolisian, urusan begini kan kita nggak bisa nolak, kita harus hadapi. Karena saya orangnya fokus satu kerjaan tidak digangu kiri kanan," ucap mantan suami Nora Alexandra ini.

"Apalagi saya kerjanya di sinetron itu kan kejar tayang, kita kan nggak tahu kadang-kadang panggilannya tiba-tiba," kata Aliff Alli melanjutkan.

Permohonan isbat nikah dan gugatan cerai Aliff Alli ke Aska Ongi sempat ditolak majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Permohonan Aliff Alli tak memenuhi syarat adalah alasannya. 

Namun, Aliff Alli kembali mendaftarkan permohonan isbat nikah dan gugatan cerai. Perkara tersebut masih bergulir hingga saat ini. 

Aska Ongi dan Aliff Alli menikah di akhir 2018 silam secara siri. Aska mengaku mengalami KDRT dan sudah bercerai secara agama dengan Aliff setelah 11 bulan menikah.

Namun, Aliff Alli tak terima dan meminta isbat nikah sekaligus gugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat, agar bisa memiliki hak asuh untuk anaknya.

Aska Ongi pun melaporkan Aliff Alli ke Polda Metro Jaya dengan dugaan KDRT. Diungkap oleh Aska, KDRT itu terjadi beberapa kali saat dirinya tengah mengandung.

Tak hanya itu, adik aktor Miller Khan ini juga dilaporkan karena merekam tanpa izin. Dia dilaporkan pasal 40 UU 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dan pasal 31 tentang UU ITE.