Nur Khotimah | MataMata.com
Mantan host live 18+, Tokyo. (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

Matamata.com - Mantan Host Live 18+, Tokyo Sering Dituduh Aneh-Aneh gegara Sering Disawer

Mantan host live streaming 18+, Tokyo, membahas banyak hal saat jadi bintang tamu di kanal YouTube Denny Sumargo. Termasuk soal lika-liku kehidupannya yang pernah terjun ke dunia konten dewasa di salah satu aplikasi.

Tak dipungkiri bahwa Tokyo jadi dituduh aneh-aneh karena profesinya di masa lalu. Meski kini Tokyo sebenarnya sudah alih profesi sebagai brand ambassador tim eSport GPX.

Baca Juga:
Vulgar! Model Seksi Vika Chu Ngaku Pacari Suami Orang, Pernah 'Main' di Depan Minimarket

Saat masih jadi host live 18+, Tokyo rupanya dijuluki Sugar Baby. Cewek asal Blora, Jawa Tengah tersebut ditanya asal-muasal julukan Sugar Baby saat hadir di podcast Denny Sumargo.

"Setau aku, Sugar Baby itu yang punya Sugar Daddy," ujar Tokyo dalam podcast yang dibagikan pada Kamis (19/1/2023) tersebut.

Julukan itu rupanya membuat Tokyo kerap dituduh yang aneh-aneh, yakni punya Sugar Daddy. Padahal menurut Tokyo, ia hanya disawer oleh penonton. Sugar Daddy sendiri merupakan pria beristri yang punya simpanan cewek muda berjuluk Sugar Baby.

Baca Juga:
Anaknya Sebut Baju Feni Rose Seksi, Kartika Putri: Gak Usah Cari Kesempurnaan

"Tapi mungkin yang nyawer-nyawer aku kali, itu (dipikir) namanya Sugar Daddy ya," jelas Tokyo setelah menggelengkan kepala membantah dugaan punya Sugar Daddy.

Lebih lanjut, Tokyo mengaku belum pernah punya pacar hingga usianya menginjak 25 tahun. Rupanya alasan Tokyo belum punya pacar gara-gara mudah cemburuan. Oleh sebab itu, ketika punya pacar, Tokyo akan membuat surat perjanjian bermaterai.

Perjanjian Tokyo dan sang kekasih di antaranya tidak boleh berselingkuh hingga dilarang mengikuti akun Instagram cewek tak dikenal. Tokyo juga tak ingin pacarnya kelak bersikap kasar sehingga perjanjian itu harus dibuat.

Baca Juga:
Pamer Potret Seksi di Pantai, Jessica Iskandar Mempertanyakan Cobaan dari Tuhan

"Pacaran itu ada kesepakatannya. Bener-bener kamu harus ini, itu, nanti setuju ya. Kamu harus setuju sama peraturan yang aku buat. Kalau bisa ditulis, dimeterai, ditandatangani," pungkas Tokyo.

Kontributor: Neressa Prahastiwi
Load More