Nur Khotimah | MataMata.com
Mgdalenaf (instagram/@mgdalenaf)

Matamata.com - Punya Jutaan Followers, Food Vlogger Mgdalenaf Kesal Disepelekan Owner Resto: Itu Tuh Gak Ternilai Lho Pak!

Pernyataan Mgdalenaf di sebuah podcast YouTube mengundang perhatian netizen. Saat itu, Mgdalenaf menceritakan pengalaman kurang menyenangkan yang pernah dialaminya selama jadi food vlogger.

Awalnya, Mgdalenaf mengungkapkan cerita soal dirinya yang ingin dunia food vlogger Indonesia lebih diakui publik. Sebab ia merasa masih sering disepelekan meski sudah punya jutaan followers dan subscriber.

Baca Juga:
Profil Bara Ilham atau Tanboy Kun, Food Vlogger yang Suka Masakan Pedas

Pemilik nama asli Magdalena Fridawati itu mengaku pernah datang ke sebuah restoran dan menawarkan kerja sama dalam bentuk exposure. Namun pemilik restoran menolak walaupun dia telah menunjukkan jumlah followers yang fantastis.

"Iya tapi ini kan bisnis, saya dikasih apa?" tanya pemilik restoran seperti yang diungkapkan oleh Mgdalenaf di kanal YouTube Samuel Christ.

"Dalam hati, 'Pak ini tuh nilainya tak ternilai, lho.' Kalau misalkan lo disuruh bayar gue, bisa bayar berapa? Gitu kan," lanjutnya.

Baca Juga:
Profil Mgdalenaf, Food Vlogger yang Pernah Ditipu oleh Asisten Pribadinya

Menurut pemilik 4,2 juta subscriber di YouTube itu, kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Jadi, dia merasa dipandang sebelah mata.

"Aku sering banget dapat cerita begitu, ditolak. Terus pas dapat review restoran, datang, itu kayak dibiarin aja, nggak dijamu," ungkap Mgdalenaf.

"Aku pikir kok kayak nggak ada kelasnya banget ya food vlogger di sini," sambung wanita 29 tersebut.

Baca Juga:
Rugi Rp 2,4 Miliar, Mgdalenaf Laporkan Mantan Admin ke Polisi

Alih-alih mendapat simpati, Mgdalenaf justru menerima beragam kritik dari netizen di Twitter.

"Serius deh. Jadi pengusaha kecil di Indonesia itu berat. Ormas minta duit. LSM minta duit. Ujug-ujug ngaku wartawan datang minta duit. Sekarang nambah lagi influencer minta makan gratis," kritik netizen.

"Kalian kalau makan di warung jangan gini ya," tulis yang lain.

"Buat makan, semahal apapun ya bayar. Pamer makanan enak dan mahal itu, harus bermodal (duit bukan jumlah follower) dan jangan ngarep gratis. Kan sendiri yang pilih mau makan apa," tambah lainnya.

Kontributor: Chusnul Chotimah
Load More