Matamata.com - Arie Kriting ikut menyoroti tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. Secara terbuka, ia mengunggah ulang cuitan warganet tentang bencana sepak bola terbesar di dunia.
"Bencana sepak bola terbesar di dunia itu terjadi di Lima, Peru tahun 1964 dan menewaskan 328 jiwa," bunyi tulisan yang diunggah ulang Arie Kriting, Minggu (2/10/2022).
Setelahnya, Arie Kriting menyinggung pemicu kerusuhan besar dalam sepak bola yang juga dipicu tembakan gas air mata dari petugas kepolisian.
Baca Juga:
Ibu Indah Permatasari Beberkan Satu Syarat untuk Mau Ketemu Cucu: Arie Kriting Harus Masuk Masjid
"Tebak pencetusnya apa? Gas air mata," lanjut tulisan warganet yang tulisannya diunggah ulang oleh Arie Kriting.
Tak cukup sampai di situ, tulisan tersebut juga memuat tentang larangan penggunaan gas air mata untuk laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di musim sebelumnya.
"Tahun 2019, penggunaan gas air mata dilarang dalam pengamanan pertandingan Arema versus Persebaya," cuit akun bernama @adepedia tersebut.
Baca Juga:
Arie Kriting Curhat Dapat Cobaan Duniawi usai Punya Anak Pertama
Tercantum juga pernyataan Komjen Unggung Cahyono yang saat itu menjabat sebagai Kaba Intelkam Mabes Polri tentang alasan pelarangan penggunaan gas air mata untuk pengamanan laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
"Dari pengalaman yang sudah-sudah, justru membawa dampak luas dan bisa memancing suporter anarkis," jelas Komjen Unggung Cahyono.
Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang malam tadi memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.
Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.
Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.
Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.
Baca Juga:
Arie Kriting Mengeluh Dapat Cobaan Duniawi usai Punya Anak Pertama: Tetap Berusaha Tidak Aku Lakukan
Selain Aremania, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. Empat mobil polisi turut hangus terbakar imbas kerusuhan. (Adiyoga Priyambodo)
Berita Terkait
-
Reza Rahadian, Arie Kriting hingga Wanda Hamidah Gelar Demonstrasi Tolak RUU Pilkada di Gedung DPR dan MK
-
Gemas Banget, Begini Tingkah Lucu Naka Anak Arie Kriting saat Diajak Kondangan
-
Ikut Joget TikTok bareng Indah Permatasari dan Arie Kriting, Naka Bikin Gemas: Ganteng Sekali!
-
Arie Kriting Momong Baby Naka Bikin Gemas: Terima Kasih Bikin Duniaku Jadi Begitu Indah!
-
Nursyah Cuek Indah Permatasari Perlihatkan Wajah Anak: Cucu yang Mana Dulu?
Tag
Terkini
-
Profesinya Gak Kaleng-kaleng! Ini Profil Andryan Gama Suami Nessie Judge
-
Ahli Masak Senior yang Ditantang Sisca Kohl, Ini Rekam Jejak Karier Sisca Soewitomo
-
7 Potret Lawas Titiek Soeharto, Akankah Rujuk dengan Prabowo dan Jadi Ibu Negara?
-
Film Viral karena Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Ini 7 Fakta Dirty Vote
-
Berpotensi Langgar Undang-undang Pemilu, 3 Fakta Konser Ahmad Dhani Dibubarkan Bawaslu