Galih Priatmojo Uni Irmagani | MataMata.com
Anthony Bourdain

Matamata.com - Dunia kuliner baru saja dikejutkan dengan kabar duka dari koki ternama Amerika Serikat, Anthony Bourdain.

Melansir dari CNN via BBC, Anthony Bourdain ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Strasbourg, Perancis, ketika syuting serial populernya, Parts Unknown.

Bourdain ditemukan oleh sahabat karibnya sekaligus seorang koki Perancis, Eric Ripert, di kamar, Jumat pagi waktu setempat.

Anthony Bourdain/eonline.com

Bourdain meninggal pada usia 61 tahun atas dugaan bunuh diri.

Pria yang disapa Tony di masa kecilnya ini, meinggalkan seorang anak. Hingga saat ini belum diketahui penyebab dirinya memutuskan bunuh diri.

Kepergian Anthony Bourdain meninggalkan duka yang mendalam. Banyak pengalaman dan hal-hal baik dari Tony.

Berikut Matamata.com berikan ulasan fakta-fakta mengenai Anthony Bourdain.

1. Terkenal Ramah

Anthony Bourdain merupakan tuan rumah dari acara kuliner Anthony Bourdain: Parts Unknown yang ditayangkan oleh CNN. Dalam acara tersebut, Anthony Bourdain berkeliling dunia mengungkap tempat-tempat yang kurang dikenal, ia menjelajahi budaya dan makanannya.

Kepergiannya begitu memukul hati orang-orang CNN. Menurut orang dalam CNN, perilaku Bourdain sebelum meninggal tampak normal, ceria dan bahagia. Padahal, sebelumnya dia sangat introvert.

"Semua orang di CNN benar-benar terkejut. Perilakunya normal, ceria dan bahagia. Dia biasanya seorang introvert jadi itu tidak biasa yang dia simpan untuk dirinya sendiri," kata sumber dari CNN.

Bagi mereka, Anthony Bourdain adalah sosok yang baik dan ramah. Ia sangat aktif berinteraksi dan menyapa orang-orang kantor.

"Ketika didekati, dia adalah orang yang paling baik. Dia akan selalu berjalan melalui ruang berita dan dia selalu berhenti untuk berbicara dan mengambil foto dengan siapa saja yang bertanya. Semua orang di sana mencintainya. Dia sangat baik kepada semua orang. di CNN," lanjut sumber.

2. Selain Seorang Koki, Anthony Bourdain juga seorang penulis

Buku terlaris New York Times dari Bourdain adalah Kitchen Confidential: Adventures in the Culinary Underbelly (2002) yang merupakan hasil dari artikelnya pada tahun 1999 di The New Yorker yang berjudul "Don't Eat Before Reading This."

Pada tahun 2001 ia menulis buku A Cook's Tour: Global Adventures in Extreme Cuisines berisi tentang makanan eksotis dan eksp;oitasi perjalanannya di seluruh dunia.

Ia kembali merilis buku masak pada tahun 2004 Anthony Bourdains Les Halles Cookbook: Strategies, Recipes, and Techniques of Classic Bistro Cooking.

Menyusul The Nasty Bits pada tahun 2006. New York Times menjadikan dua buku di atas sebagai buku terlaris versi mereka.

Selain buku masakan, Bourdain juga menulis fiksi dan nonfiksi sejarah.

3. Sukses membawa acara Anthony Bourdain: Parts Unknown meraih penghargaan Emmy Awards

Acara yang digawangi oleh Anthony Bourdain berhasil memenangkan 5 Emmy Awards, mengumpulkan 11 nominasi untuk menulis, mixing, editingdan sinematografi.

Anthony Bourdain: Parts Unknown juga berhasil menerima penghargaan Peabody pada 2013.

4. Kecintaan di dunia kuliner berawal dari Tiram

Kecintaan Bourdain di dunia kuliner bermula saat ia mencoba tiram untuk pertama kalinya di perahu nelayan. Kemudian ia bekerja di restoran makanan laut di Provincetown, Massachusetts setelah memutuskan berhenti sekolah.

Bourdain menghadiri Vassar yang menginspirasi dan mematangkan niatnya untuk serius mengejar karir sebagai juru masak.

Untuk mendalami keahliannya, ia mendaftarkan diri ke The Culinary Institute of America dan lulus pada tahun 1978. Dari sana ia mulai menjalankan restoran dapur di New York City, termasuk Cupper Club, One Fifth Avenue dan Sullivan.

Pada tahun 1998, Bourdain menjadi koki eksekutif di Brasserie Les Halles yang berbasis di Manhattan dengan lokasi tambahan pada waktu itu di Miami , Washington, DC dan Tokyo.

5. Pernah Mengunjungi Indonesia

Indonesia sempat menjadi salah satu negara yang ia kunjungi untuk keperluan acaranya, Parts Unknown, di CNN.

Ia mengunggah moment saat berada di rumah makan masakan Padang di Rumah Makan Carano di Bintara.

Makanan yang ia pilih berupa rendang, gulai dan gulai otak sapi.

Bourdain juga mencicipi nasi rames saat menyaksikan adu domba dan tari jaipong di Garut. Nasi rames itu ia beli dari pedangan kaki lima.

Selain itu, tentu saja ia mencoba makanan khas Garut, dodol serta durian.

Bali, tentu saja tidak luput dari destinasi Bourdain. Ia berkunjung Warung Babi Guling Ibu Oka dan menyebut babi guling itu terenak yang pernah ia makan.

Pada 2018, ia kembali ke Gianyar untuk mencoba babi guling lagi di tempat Pande Egi. Bourdain juga menyantap bebek goreng pinggir sawah.

Load More