Yohanes Endra | MataMata.com
Ayu Ting Ting Tanam Benang agar Hidung Makin Mancung. (Instagram/ayutingting92)

Matamata.com - Menjelang hari raya Idul Fitri 2023, Ayu Ting Ting melakukan perawatan tanam benang hidung dengan tujuan agar bisa terlihat lebih mancung. Menilik video yang dibagikannya, Ayu dengan santai menjalani tanam benang di hidungnya.

Benang hidung sendiri dijelaskan sebagai treatment kecantikan dengan tanam benang di hidung. Tujuannya membuat hidung lebih mancung dan tampak lebih proporsional secara instan.

Treatment benang hidung ini juga memperbaiki kontur bentuk hidung agar lebih proporsional dan nampak tegas atau mancung. Dalam postingannya, Ayu terlihat sekaligus mempromosikan treatment itu di sebuah klinik kecantikan langganannya.

Baca Juga:
Sempat Salah Menilai, Ayu Ting Ting Diminta Panggil Ibu Boy William dengan Sebutan 'Mom'

Hanya saja kali ini dia tak menunjukkan berapa biaya yang dikeluarkannya untuk sekali treatment benang hidung. Karena dia memperlihatkan sudah melakukannya sebanyak dua kali.

Gara-gara videonya perawatan tanam benang hidung, beragam komentar muncul menyoroti aksi pedangdut 30 tahun ini.

Beberapa netizen menyarankan agar Ayu tidak mengubah wajahnya karena dinilai sudah cantik dari lahir.

Baca Juga:
Ayu Ting Ting Foto Bareng Oma Boy William, Udah Dapat Restu?

"Hampir tak ada bedanya, teteh mah udah cantik dari sononya, gak usah diapa-apain udah cantik," komentar netizen.

"@ayutingting92 sudah cantik alami jangan diapa-apakan lagi. Apalagi oplas jangan deh," pinta netizen lain.

Ada juga netizen yang berkomentar dengan nada julid melihat Ayu asyik perawatan hidung.

Baca Juga:
Ayu Ting Ting Bangunin Sahur Bareng Warga: Udah Melangit tapi Tetap Membumi

"Namanya nggak bersyukur dengan pemberian Tuhan itu," celetuk netizen.

"Mancing haters kalo begini mah huhuuhu," timpal netizen lain.

"Cantikan yang dulu masih asli sekarang dah engga asli lagi," tambah lainnya.

Sebelumnya, Ayu Ting Ting pernah membuka biaya sekali perawatan wajahnya yang mencapai Rp 130 juta.

Kontributor: Tinwarotul Fatonah
Load More