Matamata.com - Dian Sidik bercerita mengenai kengerian saat menjalani syuting film horor terbarunya, Lampor: Keranda Terbang. Ia mengatakan jika selesai syuting selalu ada salah satu warga yang meninggal dunia di lokasi syuting film tersebut.
"Setiap kita pindah lokasi, di lokasi yang kita tinggalkan itu ada yang meninggal dunia. Misalnya dari lokasi A pindah ke B itu ada yang meninggal di A, terus lokasi B pindah ke C, meninggal juga. Mungkin kebetulan tapi kalau lebih tiga kali yah gimana yah. Warga sih itu tapi yang meninggal," ujar Dian Sidik di kantor Suara.com, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019).
Terhitung ada empat tempat yang dijadikan lokasi syuting. Namun lelaki 40 tahun ini baru tahu soal kejadian tersebut setelah syuting hampir selesai.
"Lokasinya Wonosobo, Temanggung, Yogyakarta, Kendal, rata-rata Jawa Tengah sih. Saya tahunya pas di lokasi keberapa gitu. Tapi serem juga," sambungnya lagi.
Selain itu, yang membuat Dian Sidik semakin ngeri adalah film Lampor: Keranda Terbang diangkat dari kisah nyata. Hanya saja, dia sendiri tidak pernah tahu mengenai hantu Lampor tersebut.
"Sebelumnya sudah pernah dengar tapi percaya nggak percaya. Tapi pas kita sampai lokasi syuting emang tempat terjadinya Lampor di situ. Kejadian terakhir di situ. Kalau nggak salah lima bulan sebelumnya di tempat yang sama itu, ada kakek-kakek disitu hilang," kata Dian Sidik.
"Saya dapat cerita dari warga di situ. Karena ternyata kakeknya di bawah tebing. Itu sampai minta bantuan tim sar. Terus daerah gudang yang terbakar juga. Itu membantu sekali sih untuk mendapatkan perasaan ngeri," imbuhnya.
Dalam film garapan Guntur Soeharjanto ini, Dian Sidik berperan sebagai sosok antagonis. Perannya pun cukup penting.
"Kalau saya perannya jadi Bimo pemuda desa yang terobsesi kayak pemuja kelenik. Intinya saya di sini antagonis. Pokoknya saya mempelajari bahasa asli di sana. Terus belajar mainin pisau. Barang keleniknya kayak kemenyan, keris saja sih," tutur Dian Sidik.
Seperti diketahui, Lampor: Keranda Terbang mengisahkan tentang Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) yang memutuskan kembali ke kampung halaman mereka, di Temanggung, Jawa Tengah. Namun setibanya di sana, mereka justru diteror oleh hantu Lampor.nRencananya, film ini bakal tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 31 Oktober 2019. (Sumarni)
Berita Terkait
-
Menegangkan! Gegara Pohon Beringin, Sara Fajira Kesurupan saat Syuting Film 'Maju Serem Mundur Horor'
-
Ghost Train: Saat Horor Jadi Cermin Sifat Gelap Manusia
-
'Kitab Sijjin dan Illiyyin' Dominasi Bioskop, Bukti Film Horor Indonesia Terus Naik Kelas
-
Diproduksi di Indonesia, Film 'Orang Ikan' Bawa Mitos Nusantara ke Layar Lebar Dunia
-
Gandeng Paranormal, Film 'Misteri Rumah Darah' Tayang Ramadan 2025
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025