Baktora | MataMata.com
Momen debat dan sindiran Anies Baswedan yang dilayangkan ke Prabowo Subianto pada debat capres-cawapres di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam WIB. (YouTube/KPU RI)

Matamata.com - Debat capres-cawapres yang dihelat di Gedung KPU RI, Selasa (12/12/2023) malam WIB masih menyisakan cerita yang menarik diulas. Capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto terlihat saling sindir dalam debat perdana malam kemarin.

Lalu apa saja sindiran Anies Baswedan yang perlu digarisbawahi untuk Prabowo Subianto?. Mengingat tema debat perdana ini berkaitan dengan HAM dan pemerintahan.

Menukil kanal YouTube KPU RI, Rabu (13/12/2023), pada debat tersebut, Anies Baswedan yang mendapat kesempatan membuka pernyataan pertama menyinggung soal salah satu keluarga korban kerusuhan 98' yang tak kunjung dapat keadilan.

Anies bahkan menghadirkan keluarga korban yang sampai saat ini tak diketahui jasad anaknya yang hilang pada kerusuhan 98' tersebut. Sudah banyak diketahui, bahwa Prabowo Subianto bertanggungjawab atas penghilangan para aktivis menyusul perannya di Tim Mawar yang dituding menghilangkan paksa orang-orang tersebut.

Sindiran keras itu tentu mengingatkan kembali kasus kerusuhan yang kerap dimunculkan terus dalam sejumlah isu HAM di Indonesia. Bukan tanpa alasan, delapan aktivis ini hilang dan jejaknya sudah tak bisa ditemukan lagi, tentu hal ini meninggalkan rasa janggal oleh orang tua para aktivis tersebut.

Bahkan Prabowo dalam rentetan niatnya maju di Pilpres 2014 dan 2019 kerap mendapat sindiran soal HAM yang menyeret namanya.

Meski begitu, Jubir sekaligus Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade menjelaskan bahwa personel Tim Mawar Kopassus sudah menjalani sejumlah rentetan 'pemeriksaan' karena dituding menghilangkan nyawa para aktivis tersebut.

"Pak Prabowo sebelumnya sudah mempertanggungjawabkan itu, dari delapan aktivis itu, beberapa dari mereka jadi anggota DPR dari Gerindra. Kalau mereka merasa diculik oleh Pak Prabowo, tentu tidak mau bergabung dengan Gerindra, kan?," ujarnya.

Load More